Pedagang Desak Anies Sosialisasi Bahaya Corona Ketimbang Tutup Pasar

Image title
19 Juni 2020, 19:47
pasar, anies baswedan, virus corona, jakarta
ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/wsj.
Pedagang menjual daging sapi di kiosnya di Pasar Perumnas Klender, Jakarta Timur, Senin (15/6/2020). Pedagang (19/6) meminta Gubernur DKI Anies Baswedan sosialisasi kebijakan ganjil genap pasar tradisional.

Para pedagang menolak ancaman Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menutup paksa pasar tradisional yang tak mau menerapkan sistem ganjil-genap. Mereka mendesak Anies agar memberi sosialisasi virus corona Covid-19 terlebih dulu.

Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) berharap pemerintah mengutamakan sosialisasi dan edukasi kepada para pedagang agar mereka sadar bahaya Covid-19. Apalagi pengetahuan mereka terkait dengan hal tersebut masih sangat minim.

Tak hanya itu, Ikappi mengatakan sebagian besar pedagang percaya bahwa pandemi ini merupakan hasil rekayasa dan konspirasi manusia. Oleh sebab itu, mereka mendesak Anies untuk berdialog saat menentukan kebijakan-kebijakan yang akan diambil.

"Ini informasinya perlu diluruskan dan mereka harus diedukasi bahaya Covid-19. Kami hanya berharap pedagang bisa selamat dan pengunjung yang berada di pasar tidak merasa takut," kata Ketua Bidang Infokom Dewan Pimpinan Pusat IKAPPI Reynaldi Sarijowan kepada Katadata.co.id, Jumat (19/6).

(Baca: Cegah Corona, Anies Ancam Tutup Pasar yang Tak Menerapkan Ganjil-Genap)

Sebelumnya Anies mengancam akan menutup pasar jika ada pedagang yang tidak patuh ganjil genap. Langkah ini diambil karena munculnya klaster penularan corona di beberapa pasar Ibu Kota. 

Reynaldi mengatakan, keputusan penutupan paksa pasar tradisional bukanlah solusi yang tepat untuk diterapkan. Pasalnya, pasar merupakan ujung distribusi pangan dan pusat ekonomi kerakyatan.

Halaman:
Reporter: Tri Kurnia Yunianto
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...