Temui Jokowi, Purnawirawan TNI Minta Pancasila Tak Diganggu di RUU HIP
Para purnawirawan TNI-Polri telah bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Bogor, Jumat (19/6). Dalam pertemuan tersebut, mereka memberi masukan kepada Jokowi terkait Rancangan Undang-undang (RUU) Haluan Ideologi Pancasila (HIP) yang belakangan ini ramai jadi polemik.
Pertemuan tersebut juga dihadiri Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Idham Azis.
Mereka berharap pemerintah menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Selain itu purnawirawan juga meminta pemerintah tidak mentolerir setiap ancaman ideologi bangsa dari paham lain.
"Mereka ingin Pancasila tidak tercabik-cabik oleh paham seperti liberalisme, komunisme dan radikalisme," kata Mahfud dalam keterangan pers, Jumat (19/6).
(Baca: Purnawirawan TNI Temui Jokowi Bahas Kedaulatan dan Ideologi RI )
Mahfud juga mengatakan bahwa Jokowi menyambut positif berbagai masukan yang disampaikan para purnawirawan. Mereka juga sepakat bahwa ideologi Pancasila sudah final.
“Prinsipnya sama antara Presiden dan semua yang hadir tadi bahwa Pancasila itu adalah ideologi yang sudah final," kata Mahfud seperti dikutip dari siaran pers, Jumat (19/6).
Sebelumnya beberapa pihak menuding RUU HIP bisa melonggarkan penyebaran paham komunisme. Namun Mahfud menjelaskan Tap MPRS nomor 25 Tahun 1966 yang melarang Partai Komunis Indonesia (PKI) berlaku mutlak karena sudah dikunci oleh Tap MPR Nomor 1 Tahun 2003.
“Pancasila itu adalah Pancasila yang ada di dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 tanggal 18 Agustus," katanya.
Dari kalangan purnawirawan yang hadir diantaranya, Try Sutrisno, Agum Gumelar, Widjojo Sujono, Ade Supandi, Djoko Suyanto, Rais Abin, Sayidiman Suryohadiprojo, Saiful Sulun, Bambang Darmono, Kiki Syahnakri, dan Bambang Hendarso Dahuri.
(Baca: Menyoal Isi RUU Haluan Ideologi Pancasila yang Berujung Polemik)