Kasus Baru di AS Terus Naik, Trump Minta Jumlah Tes Corona Diturunkan

Happy Fajrian
22 Juni 2020, 07:39
virus corona, donald trump, amerika serikat, tes virus corona, covid 19
ANTARA FOTO/REUTERS/Jonathan Ernst/pras/cf
Donald Trump menilai pengujian virus corona yang ekstensif di AS sebagai pedang bermata dua karena menyebabkan lonjakan kasus baru.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump meminta agar petugas kesehatan di negeri Paman Sam mengurangi jumlah pengujian virus corona. Menurutnya pengujian yang terlalu cepat membuat jumlah kasus baru Covid-19 di AS semakin tinggi.

Hingga saat ini AS telah menguji virus corona terhadap nyaris 28 juta warganya. Meski demikian, Rusia lebih unggul dalam rasio pengujian yakni 114.171 tes per 1 juta warga, sedangkan AS hanya 85.971 tes per 1 juta warga.

“Jika kita melakukan tes sebanyak itu, kita akan menemukan lebih banyak kasus baru. Jadi saya bilang kepada orang-orang saya, tolong perlambat tesnya,” kata Trump dalam kampanyenya di Tulsa, Oklahoma, di depan pendukungnya yang mayoritas tidak menggunakan masker, pada Sabtu (20/6), seperti dikutip Reuters.

Namun pejabat Gedung Putih menilai apa yang dikatakan Trump merupakan sebuah gurauan. “Sudah pasti dia hanya bercanda. Kami memimpin dalam pengujian (corona) dan telah melakukan lebih dari 25 juta tes,” kata pejabat tersebut.

(Baca: Trump Klaim AS Telah Produksi 2 Juta Dosis Vaksin Corona Siap Edar)

Selain itu Trump mengklaim bahwa keputusannya melarang pendatang dari Tiongkok dan Eropa telah menyelamatkan ratusan ribu nyawa di AS. Namun di mengatakan bahwa media tidak memberikannya pengakuan atas apa yang menurutnya pekerjaan yang sangat luar biasa dalam menangani wabah.

Namun faktanya, sejumlah negara bagian di AS mencatatkan lonjakan kasus baru virus corona, terutama di wilayah selatan dan barat. Cara Trump merespon penyebaran wabah pun telah menurunkan popularitasnya dalam menghadapi pemilu November mendatang.

Apalagi awalnya Trump membantah adanya ancaman virus corona dan berdebat dengan gubernur negara bagian yang mencoba untuk memperlambat penyebarannya.

Ahli kesehatan menilai pengujian virus corona yang ekstensif memang berkontribusi terhadap lonjakan kasus baru. Namun ini juga menjadi alat yang penting dalam melawan penyebaran covid-19 yang telah menginfeksi lebih dari 2,35 juta dan membunuh lebih dari 122 ribu warga AS hingga Sabtu (20/6).

(Baca: Bantuan 100 Ventilator dari AS Tiba di Indonesia Awal Juli)

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...