Dipengaruhi Kekhawatiran Ekonomi Global Minus, IHSG Anjlok 1,37%
Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup anjlok 1,37% menyentuh level 4.896,73 pada perdagangan Kamis (25/6). Pelemahan indeks dipengaruhi potensi perekonomian yang lesu di tengah pandemi virus corona atau Covid-19.
"Kekhawatiran market mengenai penetapan IMF yang memproyeksi perekonomian dunia minus 4,9% di 2020 merupakan sentimen negatif bagi IHSG," kata analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama, pada penutupan perdagangan hari ini.
Selain itu, pelaku pasar juga khawatir datangnya gelombang kedua pandemi corona. Hari ini, kasus positif Covid-19 Indonesia bertambah 1.178 kasus menjadi 50.187 kasus.
Secara total, volume saham yang diperdagangkan hari ini mencapai 7,27 miliar unit saham, dengan nilai transaksi sebesar Rp 6,16 triliun. Sejalan dengan penurunan IHSG, ada 324 saham yang ditutup di zona merah, sedangkan hanya 93 saham yang menguat, dan 142 saham tak berubah.
Seluruh sektor dalam perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini ditutup di zona merah, di mana sektor properti memimpin pelemahan sebesar 2,03%.
(Baca: Bursa Global Anjlok, IHSG Sesi Satu Ikut Turun 1% Jadi 4.914)
Pada sektor ini, saham PT Pollux Properti Indonesia Tb (POLL) turun paling tajam, hingga 3,64% menjadi Rp 5.950 per saham. Diikuti oleh saham PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), yang turun 3,16% menjadi Rp 765 per saham.
Sektor lainnya yang turun tajam adalah konsumer, yakni sebesar 1,72%. Saham yang turun paling tajam di sektor ini adalah, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) yang ditutup turun 2,17% menjadi Rp 7.900 per saham. Saham lainnya yang turun adalah PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) sebesar 2,34% menjadi Rp 1.670 per saham.
Investor asing juga tercatat kembali melakukan penjualan pada portofolio sahamnya dengan nilai jual bersih (net sell) Rp 225,72 miliar di seluruh pasar. Khusus di pasar reguler, asing melakukan penjualan senilai Rp 195,7 miliar.
Saham yang paling banyak dilepas investor asing adalah PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), dengan nilai net sell Rp 62,1 miliar di pasar reguler. Harga saham TLKM ditutup turun 0,63% menyentuh harga Rp 3.160 per saham.
Turunnya indeks di dalam negeri, sejalan dengan bursa-bursa di kawasan Asia lainnya. Seperti Nikkei 225 di Jepang, yang turun 1,22% dan Straits Times di Singapura turun 1,46%. Lalu, indeks Kospi Korea Selatan juga turun 2,27% dan bursa FTSE di Malaysia ditutup turun 0,89%.
(Baca: Suntikan Likuiditas Perbankan Masih Dorong IHSG, Ini Saham Pilihannya)