13 MI Tersangka Jiwasraya Kuasai 10% Dana Kelolaan Industri Reksa Dana
Kejaksaan Agung menetapkan 13 perusahaan manajemen investasi sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi PT Asuransi Jiwasraya (Persero). Ke-13 manajer investasi tersebut mengelola dana (asset under management/AUM) jumbo.
Berdasarkan data dari Infovesta per 29 Mei 2020, total asset under management yang dikelola 13 perusahaan tersebut mencapai Rp 46,59 triliun. Total tersebut, setara dengan 10% dana kelolaan seluruh manajer investasi di dalam negeri senilai Rp 466,08 triliun yang berasal dari 88 manajer investasi.
Tersangka manajer investasi yang mengelola dana paling besar yaitu PT Sinarmas Asset Management dengan nilai mencapai Rp 28,17 triliun. Dana yang dikelola Sinarmas AM memiliki porsi 60% dari total 13 perusahaan.
(Baca: Respons OJK soal Deputi Komisioner Jadi Tersangka Kasus Jiwasraya)
Pengelola dana jumbo lainnya adalah PT Maybank Asset Management dengan nilai mencapai Rp 6,24 triliun dan diikuti oleh PT MNC Asset Management yang mengelola dana nasabah mencapai Rp 4,24 triliun.
PT Pinnacle Persada Investama juga menjadi salah satu manajer investasi yang mengelola dana jumbo dengan AUM mencapai Rp 1,91 triliun. Berikutnya PT Prospera Asset Management juga mengelola dana mencapai Rp 1,52 triliun.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan 13 manajer investasi tersebut masih beroperasi seperti biasa. "Karena belum ada pembatasan dari Kejagung," kata Deputi Komisioner Hubungan Masyarakat dan Logistik OJK Anto Prabowo dalam pernyataan resminya, Kamis (25/6).
Salah satu manajer investasi yang menjadi tersangka, MNC Asset Management, mengimbau kepada nasabahnya untuk tetap tenang. Perusahaan katanya akan melakukan segala tindakan yang dianggap perlu untuk melindungi kepentingan nasabah.
(Baca: Fakhri Hilmi, Pejabat OJK yang Jadi Tersangka Kasus Jiwasraya)
Selain itu, MNC Asset Management juga mengklarifikasi hubungannya dengan Jiwasraya karena BUMN pelat merah tersebut menempatkan dananya pada produk Reksa Dana Syariah Ekuitas II yang dikelola oleh MNC Asset Management. Produk itu merupakan produk single investor milik Jiwasraya dan tidak terkait dengan produk reksa dana lainnya.
"Portfolio yang ada di dalam reksa dana itu ditentukan oleh Jiwasraya, di mana setiap pembelian dan penjualan portfolio dilakukan atas instruksi Jiwasraya," kata MNC Asset Management dalam rilisnya.
MNC Asset Management juga menyatakan belum menerima pemberitahuan resmi dari Kejaksaan Agung mengenai penetapan status tersangka. Perusahaan masih akan menelaah lebih lanjut penetapan status tersangka ini.
Secara terpisah, Head of Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana menilai bahwa penetapan tersangka kepada 13 manajer investasi ini bisa menyebabkan turunnya dana kelolaan reksa dana, khususnya AUM tersangka. Pasalnya, tidak aneh jika investor melakukan pencairan (redeem) karena adanya ketidakpastian.
"Manajer investasi seharusnya langsung membuka jalur komunikasi agar tidak ada kepanikan," kata Wawan.
Berikut ini, AUM dari 13 manajer investasi yang menjadi tersangka dalam kasus dugaan korupsi di Jiwasraya:
No | Manajer Investasi | AUM per 29 Mei 2020 |
dalam Rupiah (Rp) | ||
1 | PT Sinarmas Asset Management | 28,172,766,728,538.20 |
2 | PT Maybank Asset Management | 6,247,274,821,293.99 |
3 | PT MNC Asset Management | 4,244,348,257,306.51 |
4 | PT Pinnacle Persada Investama | 1,916,347,434,138.89 |
5 | PT Prospera Asset Management | 1,525,594,187,276.81 |
6 | PT Corfina Capital | 872,454,969,479.53 |
7 | PT Pan Arcadia Capital | 838,720,664,894.57 |
8 | PT Pool Advista Aset Manajemen | 741,555,028,137.58 |
9 | PT Treasure Fund Investama | 599,496,769,278.45 |
10 | PT Jasa Capital Asset Management | 417,532,775,968.30 |
11 | PT GAP Capital | 391,761,303,846.75 |
12 | PT OSO Manajemen Investasi | 343,939,217,524.18 |
13 | PT Millenium Capital Management | 279,411,274,945.66 |
Total | 46,591,203,432,629.40 |
Sumber: Infovesta (diolah Katadata)
(Baca: Kejaksaan: 13 Manajer Investasi Rugikan Rp 12 T dalam Kasus Jiwasraya)
Kejaksaan Agung menetapkan terhadap Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal II Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Fakhri Hilmi dan 13 manajer investasi sebagai tersangka baru dugaan korupsi di PT Asuransi Jiwasraya.
Kejaksaan menduga 13 manajer investasi terlibat dalam pencucian uang. "Untuk 13 korporasi ini dugaannya melakukan tindak pidana korupsi dan tindak pidana pencucian uang. Kami baru menetapkan korporasinya dulu nanti penyidik akan mengurai dan mengenbangkan apa ada peran aktif dari pengelola," ujar Kepala Pusat Penerangan dan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung Hari Setiyono pada Kamis (26/6).
Penetapan tersangka ini menambah panjang daftar pihak yang terlibat dalam kasus korupsi Jiwasraya dengan kerugian negara Rp 16,81 triliun ini. Saat ini enam orang terdakwa menjalani proses persidangan.
Mereka adalah Presiden Komisaris Trada Alam Minera Heru Hidayat, Direktur Utama Hanson International Benny Tjokrosaputro. Serta tiga pejabat Jiwasraya, yakni eks Direktur Keuangan Hary Prasetyo, eks Direktur Utama Hendrisman Rahim, mantan pejabat perusahaan Syahmirwan dan Direktur PT Maxima Integra Group Joko Hartono Tirto.
(Baca: Benny Tjokro dan Heru Beri Miliaran Uang ke Eks Petinggi Jiwasraya)