Produksi 4,7 Miliar Masker/Tahun, Kemenperin Dorong Industri Ekspor
Kementerian Perindustrian mendorong percepatan industri alat kesehatan untuk meningkatkan ekspor masker medis dan alat pelindung diri . Saat ini, industri domestik telah mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri dan mulai mengekspor produksinya.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, industri dalam negeri memiliki kapasitas produksi masker medis N95 sebanyak 3 juta buah dan masker bedah sebanyak 4,7 miliar buah per tahun. Jumlah tersebut sangat melimpah dibandingkan kebutuhan domestik yang hanya sebanyak 172,2 juta per tahun.
“Dari sini terlihat sektor industri yang akan mewujudkan kemandirian Indonesia dalam menanggulangi penyakit adalah industri peralatan medis dan barang habis pakai atau medical devices and consumables,” kata Agus dilansir dari laman resmi Kementerian Perindustrian RI, Jumat (26/6).
Tak hanya itu, Agus juga menyebutkan surplus produksi terjadi di sektor APD berupa hazmat yang telah mampu memproduksi hingga 648 juta buah setahun. Sedangkan konsumsi domestik tahunan yang diperkirakan mencapai 11,3 juta buah.
(Baca: Jumlah Kematian Virus Corona di Amerika Latin Tembus 100.000 Jiwa)
Alat kesehatan tersebut pun telah lolos uji skala internasional dari American Association of Textile Chemists and Colorists. Adapun standar tersebut meliputi uji dampak air, uji tekanan hidrostatik atau tekanan pada kedalaman tertentu dan perlindungan terhadap bahaya bakteri biologis maupun virus ISO 16604 level 2.
“Hingga saat ini, enam dari 16 produsen dalam negeri telah disertifikasi dan bersiap untuk mengekspor dan memenuhi permintaan global,” kata Agus.
Selain alat kesehatan, sektor industri farmasi juga tengah berupaya mengurangi ketergantungan bahan baku obat terus dilakukan. Hal ini terlihat dari upaya 220 perusahaan farmasi yang bakal berfokus pada industri hilir dan produksi obat-obatan.
(Baca: Dorong Ekspor APD, 6 Perusahaan Tekstil Kantongi Standar WHO)
Kemenperin bahkan menargetkan tercapainya 35% substitusi impor pada tahun 2022. “Kami sedang menyusun kebijakan-kebijakan yang dapat menarik investor asing dan domestik untuk berinvestasi dalam menghasilkan produk substitusi impor, juga untuk meningkatkan penggunaan bahan baku yang diproduksi secara lokal dan barang setengah jadi,” kata dia.
Adapun rencana pemerintah meningkatkan ekspor masker dan APD sangat diapresiasi Asosiasi Pertekstilan Indonesia yang saat ini kinerjanya tengah mengalami penurunan kinerja akibat pandemi virus corona. Berdasarkan catatan API, kemampuan produksi APD dan masker dalam negeri jumlahnya mencapai 16 juta potong setiap bulan, sedangkan kebutuhan dalam negeri hanya 3 - 4 juta potong setiap bulan.
Kendati demikian, rencana tersebut masih terkendala sulitnya mendapatkan izin edar yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan. "Kita dapar menjadi negara penghasil APD dan masker yang besar. Ini hanya perlu pematangan dan polesan dengan meyakinkan Kementerian Kesehatan bahwa produk ini memiliki standar yang sama dan berkualitas," kata Sekretaris Eksekutif API Rizal Tanzil Rakhman beberapa waktu lalu.