Xiaomi Klaim Belum Terdampak Aksi Boikot Produk Tiongkok di India
Hubungan India dan Tiongkok memburuk dalam beberapa pekan terakhir, karena bentrokan di perbatasan Himalaya yang menewaskan 20 tentara Negara Bollywood. Meski begitu, Xiaomi mengaku belum terkena dampak aksi boikot produk Negeri Panda.
Berdasarkan data Counterpoint Research, India berkontribusi 30% dari total pangsa pasar Xiaomi secara global. Selain Samsung, lima teratas produsen smartphone di negara itu merupakan perusahaan Tiongkok.
Kini, warga India menggelar aksi boikot produk Tiongkok karena bentrokan di perbatasan. Upaya diplomatik pun sedang dilakukan kedua negara.
Namun, Direktur Pelaksana Xiaomi di India Manu Kumar Jain mengaku bahwa aksi tersebut belum berdampak signifikan terhadap bisnis. “Sampai sekarang, kami tidak melihat dampak besar pada bisnis, sehubungan dengan penjualan atau permintaan," kata dia dikutip dari CNBC Internasional, Jumat (26/6).
(Baca: Xiaomi Tak Tetapkan Target Penjualan Kuartal II 2020 Karena Pandemi)
Perusahaan membangun bisnis yang berfokus pada budaya lokal yang kuat dalam enam tahun terakhir. “Tim produk dan R&D ada di India. Semua ponsel dan sebagian besar televisi, kami buat di India. Sejumlah besar komponen bersumber secara lokal,” kata Jain.
Media lokal melaporkan, Xiaomi menutupi mereknya di luar toko ritel dengan logo ‘Made in India’. Ini untuk mengantisipasi toko dirusak imbas sentimen anti-Tiongkok.
Di satu sisi, Reuters melaporkan bahwa pemerintah India berencana menerapkan bea masuk yang lebih tinggi terhadap sekitar 300 produk Tiongkok. Rencana ini sudah dikaji sejak April, sebelum ada bentrokan.
(Baca: Sasar Pemain Game Online, Xiaomi Luncurkan Redmi Note 9 & Note 9 Pro)
Kebijakan itu sejalan dengan kampanye Perdana Menteri Narendra Modi, untuk membuat India mandiri dan mempromosikan produk-produk lokal.
Meski begitu, Jain mengaku bahwa perusahaan tak berfokus pada bea masuk yang tinggi. Sebab, lebih dari 99% ponsel yang dijual di India dibuat secara lokal. Perusahaan bahkan memiliki tujuh pabrik di India.
“Bukan hanya telepon, 65% dari komponen bersumber dan diproduksi secara lokal. Jadi, jika Anda melihat jumlah komponen yang kami beli dari luar, sebenarnya sangat rendah," kata Jain.
Jain juga menyampaikan, media menuduh Xiaomi merekam jutaan penggunaan web pribadi dan telepon. Menanggapi hal itu, ia menegaskan bahwa semua data yang dikumpulkan oleh perusahaan, dengan persetujuan dari pengguna, bersifat anonim.
Itu berarti, perusahaan tidak dapat melacak per individu. Lagi pula, semua data yang dikumpulkan di India disimpan di server Amazon Web Services di negara yang sama.
(Baca: Google Depak Aplikasi Anti-Tiongkok Asal India dari Play Store)