Corona Belum Juga Tertangani, Ekonom Khawatir Investor Enggan Masuk RI
Peneliti senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati khawatir investor baru enggan masuk Indonesia untuk menanamkan modalnya lantaran pandemi virus corona tak kunjung tertangani.
Hal ini lantaran adanya kewajiban protokol kesehatan yang meningkatkan biaya operasional sehingga mengurangi keuntungan. Enny menjelaskan, adanya protokol kesehatan juga akan memperlambat proses perizinan dan produksi. Pasalnya, jumlah karyawan yang bekerja hanya diizinkan separuh dari kapasitas ruangan.
"Khawatirnya kalau Covid-19 tidak segera diselesaikan dan harus segera memulai usaha akan menambah beban biaya, nah beban ini tentu punya dampak terhadap keuntungan dalam berinventasi jadi berkurang. Hal ini bisa menjadi kampanye negatif untuk calon investor yang akan masuk," kata Enny kepada Katadata.co.id, Rabu (1/7).
Dia menambahkan, untuk memaksimalkan potensi investasi pemerintah harus meningkatkan nilai tambah terhadap seluruh investasi yang masuk. Upaya ini dilakukan dengan cara merevisi kebijakan-kebijakan yang selama ini tumpang tindih atau berseberangan.
(Baca: Pengusaha Nilai Peluang RI Gaet Relokasi Investasi Tiongkok Kecil)
Salah satunya yakni kebijakan untuk membatasi produk-produk impor agar daya saing produk dalam negeri semakin meningkat. Upaya memperkuat industri hulu harus segera dilakukan agar potensi pasar dalam negeri dapat dimaksimalkan.