Tiongkok Minta India Pertimbangkan Lagi Pemblokiran 59 Aplikasi

Fahmi Ahmad Burhan
1 Juli 2020, 12:27
Tiongkok Minta India Pertimbangkan Lagi Pemblokiran 59 Aplikasi
ANTARA FOTO/REUTERS/Andrew Kelly/ama/dj
Ilustrasi, logo TikTok dipasang pada layar diatas Times Square di Kota New York, Amerika Serikat, Jumat (6/3/2020).

Pemerintah India memblokir 59 aplikasi buatan perusahaan Tiongkok, termasuk TikTok dan WeChat. Beijing meminta pemerintah Negeri Bollywood untuk mempertimbangkan kembali kebijakan ini.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Zhao Lijian mengatakan, pemerintah prihatin atas kebijakan tersebut. “Kami masih memeriksa dan memverifikasi informasi tentang situasi itu," kata dia dikutip dari CNN Internasional, Selasa malam (30/6).

Ia menegaskan bahwa kebijakan itu merupakan wewenang pemerintah India. Namun, India juga bertanggung jawab atas hak-hak para investor internasional.

Pemblokiran 59 aplikasi buatan Tiongkok itu merupakan usulan Badan Intelelijen India. Awalnya, mereka hanya mengusulkan untuk memblokir 52 aplikasi.

(Baca: India Blokir 59 Aplikasi Asal Tiongkok, Termasuk TikTok dan WeChat)

Kebijakan itu diambil setelah insiden bentrokan antara pasukan kedua negara di perbatasan Himalaya. Akan tetapi, kementerian teknologi India mengaku bahwa pemblokiran ini bukan terkait bentrokan.

“Aplikasi-aplikasi itu merugikan kedaulatan dan integritas, pertahanan, keamanan negara dan ketertiban umum,” kata kementerian dikutip dari Reuters.

Kondisi itu membuat startup India, yang mendapatkan pendanaan dari investor Tiongkok, kesulitan. Mereka pun gencar menjelaskan nasionalisme perusahaan kepada para pengguna, agar layanannya tidak ditinggalkan atau bahkan dikritik.

(Baca: Xiaomi Klaim Belum Terdampak Aksi Boikot Produk Tiongkok di India)

Startup di bidang pembayaran digital One97 Communications misalnya, menggembar-gemborkan dukungan mereka terhadap kebijakan pemerintah India. Padahal, Alibaba memiliki sekitar 40% saham di perusahaan ini.

"Sudah waktunya bagi pengusaha terbaik India untuk maju dan membangun yang terbaik untuk warga!" kata pendiri One97 Communications Vijay Shekhar Sharma melalui akun Twitter-nya, dikutip dari Reuters, Rabu (1/7).

Sedangkan pengguna TikTok terbagi menjadi dua kubu, yakni yang mendukung dan menolak kebijakan tersebut. Pengguna pun ramai mengunggah video terkait aplikasi TikTok yang kemungkinan tak bisa digunakan lagi.

“Anda meninggalkan saya. Bagaimana saya akan hidup?” kata pengguna TikTok @omkarsharma988. Ia mengunggah video yang menggambarkan dirinya melempar perabot rumah tangga dan memutar lagu India.

Aplikasi TikTok diunduh 611 juta kali di India atau 30,3% dari total unduhan secara global. Pengembangnya, yakni Bytedance juga berencana menginvestasikan US$ 1 miliar, membuka pusat data lokal, dan baru-baru ini menambah jumlah tenaga kerja di India.

(Baca: Intelijen India Ingin Blokir 52 Aplikasi Tiongkok, Termasuk Tiktok)

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...