Kondisi Keuangan Belum Pulih, Lion Air PHK 2.600 Karyawan
Pandemi corona memaksa Lion Air Group yang terdiri dari Lion Air, Wings Air, dan Batik Air mengambil kebijakan pemutusan hubungan kerja (PHK) 2.600 karyawan.
Corporate Communications Strategic Danang Mandala Prihantoro mengatakan, Lion Air Group mengurangi tenaga kerja Indonesia dan asing (expatriate), dengan cara tidak memperpanjang masa kontrak kerja.
Keputusan sulit ini diambil, karena Lion Air Group sedang berada di masa sulit imbas pandemi virus corona atau Covid-19. Pandemi corona, dikatakan Danang, memberikan dampak luar biasa yang mengakibatkan situasi penuh ketidakpastian bagi operasional perusahaan.
"Oleh karena itu, langkah efisiensi dijalankan untuk mempertahankan kelangsungan bisnis. Langkah ini diikuti oleh perampingan operasional, mengurangi pengeluaran, dan merestrukturisasi organisasi," kata Danang dalam siaran pers, Kamis (2/7).
Ia menjelaskan, kondisi operasional penerbangan yang belum kembali normal sebagai dampak pandemi corona, mengakibatkan perusahaan beroperasi dengan pendapatan yang minimal. Sejak beroperasi kembali, Lion Air Group rata-rata hanya mengoperasikan 10-15% dari kapasitas normal, dari sebelumnya rata-rata 1.400-1.600 penerbangan per hari.
(Baca: New Normal Penerbangan, Ini Syarat Naik Garuda, Citilink dan Lion Air)
Manajemen Lion Air Group menilai, tahun ini industri penerbangan dalam keadaan mati suri atau tidak beroperasi normal, baik di jaringan domestik maupun internasional. Sementara, biaya yang harus ditanggung masih cukup berat. Hal ini membuat kondisi keuangan perusahaan makin terbebani.
Atas kondisi tersebut, Lion Air Group telah melakukan pemotongan penghasilan seluruh manajemen dan karyawan dengan nilai persentase yang bervariasi. Kebijakan tersebut diterapkan pada Maret, April, Mei, Juni 2020 sampai waktu yang belum ditentukan
Meski demikian, jika kondisi perusahaan kembali pulih dan lebih baik secara bisnis, operasional serta pendapatan, maka karyawan yang tidak diperpanjang kontrak kerjanya akan diprioritaskan untuk kembali bekerja di Lion Air Group.
“Lion Air Group berterima kasih atas dukungan seluruh karyawan dan dari berbagai pihak, hingga sampai saat ini masih beroperasi. Kami berharap pandemi corona segera berakhir, sehingga operasional dan layanan penerbangan normal kembali,” ujarnya.
Saat ini Lion Air masih terus memonitor, mengumpulkan data dan informasi, serta mempelajari situasi. Monitoring situasi ini diiringi dengan persiapan strategi dan langkah lainnya untuk tetap menjaga kelangsungan bisnis, sekaligus mengurangi beban yang ditanggung selama pandemi corona.
(Baca: Dokumen Penumpang Lebih Sederhana, Lion Air Kembali Terbang 10 Juni )