Pemerintah Dorong UMKM Gunakan Pembiayaan Murah untuk Go-Digital
Pemerintah menargetkan 10 juta Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merambah ke platform digital. Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki mengatakan pemerintah mendorong pengusaha untuk memanfaatkan pembiayaan murah untuk mengadakan perangkat elektronik lantaran tidak ada subsidi.
Upaya ini dilakukan, karena pemerintah tak akan mensubsidi pengusaha dengan memberikan perangkat usaha berupa gadget atau ponsel pintar untuk masuk ke platform digital.
"Jadi kami lebih baik dorong pembiayan murah supaya mereka dalam menyediakan alat produksi, keperluan usaha, dan masuk dalam kerangka bisnis. Bukan menerima hibah," kata Teten dalam sebuah webinar, Kamis (2/7).
(Baca: Menteri Koperasi Minta UMKM Segera Bermigrasi ke Layanan Digital)
Menurutnya, pemerintah akan mengedukasi dan mendampingi pengusaha untuk merencanakan bisnisnya ke depan. Edukasi tersebut meliputi penyusunan pengadaan barang agar pengusaha memasukkan perangkat ponsel pintar dalam pengadaan barang.
Teten mengatakan, strategi tersebut lebih tepat lantaran pengadaan barang oleh pemerintah berpotensi tidak terdistribusi dengan baik. "Dan belum tentu kalau digratiskan, (ponsel) akan dipakai dengan serius. Nanti dipakai main," ujar dia.
Ia memastikan, pengusaha yang memasukkan pengadaan ponsel pintar dalam rencana pengadaan barang merupakan pengusaha yang memiliki manajemen baik.
"Kita harus melakukan pendidikan wirausaha dari hal-hal seperti itu," ujar dia.
Meski begitu, untuk membantu kebutuhan akses pengusaha kecil ke platform digital, pihaknya tengah mengupayakan adanya subsidi pulsa kepada pelaku UMKM agar dapat terhubung dengan marketplace. Hal ini tengah diajukan kepada Kementerian Informasi dan Komunikasi.
Sebagaimana diketahui, Kemenkop UKM menggaet sejumlah e-commerce untuk melatih dan membimbing UMKM. Hingga akhir 2020 Kemenkop UKM menargetkan 10 juta pelaku UMKM telah memanfaatkan platform marketplace.
Pasalnya, saat ini baru 13% atau 8 juta UMKM dari 60 juta UMKM Indonesia yang memanfaatkan marketplace untuk berjualan. Per Maret 2020 Kemenkop UKM mencatat 57% permasalahan UMKM adalah penurunan penjualan.
(Baca: Pacu Pemulihan Ekonomi, Pemerintah Luncurkan e-Katalog UMKM 2 Juli)
Sebelumnya, Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Kemenkop UKM Arif Rahman Hakim mengatakan, penurunan penjualan terjadi akibat masih banyaknya UMKM yang berjualan secara konvensional. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kemampuan UMKM, Kemenkop UKM merilis program "Kakak Asuh UMKM" dengan menggaet perusahaan e-commerce.
Kami targetkan, akhir 2020 ada tambahan dua juta UMKM yang bisa memanfaatkan teknologi untuk memasarkan bisnisnya. Kami pun terbuka dengan seluruh marketplace yang berminat berkolaborasi dengan kami," ujar Arif dalam konferensi pers, Senin (15/6).