Mendikbud Targetkan 405 Ribu Guru Penggerak hingga 2024
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim telah meluncurkan program Merdeka Belajar V bertajuk Guru Penggerak pada Jumat (3/7). Melalui program ini, Nadiem berharap ada 405 ribu Guru Penggerak di seluruh Indonesia hingga 2024.
"Kami akan mengakselerasi jumlah Guru Penggerak yang bisa diidentifikasi, dilatih, dan diluluskan," kata Nadiem dalam konferensi virtual, Jumat (3/7).
Meski demikian, target 405 ribu Guru Penggerakakan direalisasikan secara bertahap hingga 2024. Pada tahun ini, Kemendikbud menargetkan bisa mencetak 2.800 Guru Penggerak.
Jumlah tersebut akan terus naik hingga rekrutmen program ini mencapai 150 ribu orang pada 2024. "Dengan adanya 150 ribu Guru Penggerak, itu jadi potensi kepemimpinan kita," kata Nadiem.
(Baca: Nadiem Sebut Kompetensi Sarjana di Dunia Kerja Masih Minim)
Pada tahap pertama di tahun ini, Kemendikbud tidak melakukan rekrutmen di seluruh Indonesia. Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud Iwan Syahril mengatakan, pihaknya tak akan melaksanakan program Guru Penggerak di daerah yang sedang melaksanakan Pilkada Serentak 2020.
Selain itu, program Guru Penggerak juga tak bisa dilaksanakan di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) Indonesia. Sebab, program tersebut pada saat ini hanya bisa dilakukan secara daring seiring dengan adanya pandemi virus corona Covid-19.
"Tapi kami akan lakukan (program Guru Penggerak di daerah 3T) di angkatan-angkatan berikutnya," kata Iwan.
Lebih lanjut, program Guru Penggerak akan dilakukan di daerah-daerah yang memiliki kebutuhan kepala sekolah cukup besar hingga 2024. Sehingga nantinya, program ini akan tetap memenuhi keterwakilan dari Indonesia bagian barat, tengah, dan timur.
"Sasarannya daerah terpilih ini adalah 50 calon guru penggerak per daerah," katanya.
Pendaftaran program Guru Penggerak rencananya dimulai pada 13-22 Juli 2020. Kemudian, Kemendikbud akan melakukan seleksi tahap pertama pada 23-30 Juli 2020.
Dalam seleksi tahap pertama, para kandidat Guru Penggerak akan diminta membuat esai, analisis studi kasus, dan tes bakat skolastik. "Lalu, tanggal 31 Agustus sampai 16 September seleksi tahap kedua. Ada simulasi mengajar dan wawancara," kata Iwan.
Kemendikbud akan mengumumkan para calon guru Penggerak pada 19 September 2020. Kemudian, pelaksanaan program ini bakal berlangsung sejak 5 Oktober 2020 hingga 31 Agustus 2021.
(Baca: Mendikbud Ungkap Kriteria SDM yang Dibutuhkan Dunia Kerja Masa Depan)
Sekadar informasi, Guru Penggerak merupakan program pelatihan, identifikasi, pembibitan bagi para calon pemimpin pendidikan di masa depan. Menurut Nadiem, program ini akan menjaring para guru yang akan dilatih akan menjadi calon kepala sekolah, pengawas sekolah, hingga pelatih para guru.
Dengan demikian, Nadiem mengharapkan terjadi transformasi budaya di sekolah dan ekosistem pendidikan. "Kami sedang bangun elite forces, bisa dibilang Kopassus-nya guru-guru kita di seluruh Indonesia," kata Nadiem.