Peningkatan Kasus Corona Tekan Rupiah ke Level Rp 14.468 per Dolar AS
Nilai tukar rupiah dibuka menguat 0,27% ke level Rp 14.337 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Jumat (3/7) pagi. Namun, tak lama berselang sejak sesi pembukaan, rupiah melemah 0,63% ke level Rp 14.468 per dolar AS pada pukul 09.15 WIB akibat beberapa sentimen negatif pasar terkait perkembangan wabah virus corona.
Tak sendirian, rupiah melemah bersama dengan mayoritas mata uang Asia. Mengutip Bloomberg, yen Jepang turun 0,07%, bersama dolar Hong Kong 0,01%, dolar Singapura 0,02%, won Korea Selatan 0,04%, ringgit Malaysia 0,01%, dan baht Thailand 0,16%.
Sementara dolar Taiwan menguat 0,22%, peso Filipina 0,2%, rupee India 0,77%, dan yuan Tiongkok 0,01%.
(Baca: Rupiah Loyo ke 14.377 per Dolar AS Meski Data Manufaktur Juni Membaik)
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengungkapkan sentimen negatif masih membayangi pergerakan aset berisiko. Menurutnya, pasar khawatir dengan penularan Covid-19 yang terus meningkat bisa memicu pembatasan aktivitas ekonomi oleh sejumlah negara.
"Sejumlah aktivitas ekonomi dibatasi atau ditutup kembali di beberapa negara yang kasus coroona kembali meningkat seperti di AS, Tiongkok, Jerman, Korsel, dan lainnya," ujar Tjendra kepada Katadata.co.id, Jumat (3/7).
Di Indonesia, kasus positif masih terus meningkat dengan angka penambahan tinggi. Pada Kamis (2/7), pemerintah melaporkan adanya rekor tambahan 1.624 kasus baru corona di Indonesia. Angka itu didapatkan dari tambahan 23.519 uji spesimen yang dilaporkan hari kemarin.
Dengan kenaikan tersebut, maka hingga kini sudah ada 59.394 orang di Indonesia telah terinfeksi Covid-19. Secara akumulatif, total tes corona yang dilaporkan laboratorium seluruh RI mencapai 849.155 sampel. Provinsi Jawa Timur menjadi penyumbang terbesar rekor kasus baru ini dengan tambahan 374 orang.