Survei: Sebagian Warga Jakarta Percaya Virus Corona Buatan Manusia
Koalisi warga LaporCovid-19 bersama Social Resilience Lab, NTU melakukan studi berbasis survei untuk memetakan persepsi risiko warga DKI Jakarta terhadap Covid-19. Hasilnya, 18% responden percaya bahwa virus corona sengaja dibuat oleh manusia.
“Data itu mengkhawatirkan,” kata Sosiolog Bencana sekaligus Associate Professor Nanyang Technological University (NTU), Singapura Sulfikar Amir saat mengikuti webinar LaporCovid-19, Minggu (5/7). Dengan persepsi ini, ia khawatir masyarakat tak berhati-hati akan risiko terpapar corona.
Apalagi skor indeks risiko persepsi Jakarta hanya 3,3 dari skala 5 atau cenderung rendah. Skornya turun 0,16 dibandingkan temuan awal studi LaporCovid-19.
(Baca: Riset: Pengguna Facebook & YouTube Percaya Teori Konspirasi Corona)
Sebanyak 58% dari total 154.471 responden ragu bahwa virus corona merupakan buatan manusia. Hanya 23% yang yakin betul bahwa teori ini salah.
Yang menarik, mereka yang yakin bahwa virus corona merupakan buatan manusia, lebih percaya selebritas atau influencer ketimbang dokter dan pemerintah. Porsinya 24,46%.
Sedangkan yang percaya dokter, hanya 16% yang yakin bahwa virus itu buatan manusia. Lalu, hanya 16,42% dari yang mempercayai pemerintah, yakin jika virus penyebab Covid-19 sengaja dibuat manusia.
(Baca: Sosiolog Sebut Jakarta Berpotensi Besar Hadapi Gelombang Kedua Corona)
Selain itu, 26% responden percaya bahwa Indonesia aman dari pandemi corona karena beriklim tropis. Sebanyak 45% tidak percaya, dan sisanya 28% ragu.