Pasarkan Eucalyptus, Kementan Jajaki Kerja Sama dengan Jepang & Rusia
Kementerian Pertanian tengah menjajaki kerja sama dengan perusahaan Jepang dan Rusia guna memproduksi massal dan memasarkan produk eucalyptus yang berpotensi menjadi antivirus corona.
"Rencananya ada dua perusahaan besar yang lagi berbicara dengan kami," kata Kepala Badan Litbang Pgertanian Kementan Fadjry Djufry dalam konferensi pers di Kantor Balai Besar Penelitian Veteriner Kementerian Pertanian, Bogor, Senin (6/7).
Dua perusahaan itu adalah Kobayashi Pharmaceutical Co., Ltd asal Jepang dan Aptar Pharma dari Rusia. Saat ini, proses penjajakan dengan kedua perusahaan telah memasuki tahap diskusi royalti. Adapun khusus untuk Aptar Pharma, menurut dia, saat ini telah memiliki jaringan pemasaran di 30 negara.
(Baca: Kalung Eucalyptus dan Upaya Melawan Corona Lain yang Jadi Kontroversi)
Kementan juga telah mendaftarkan produk eucalyptus tersebut secara paten di Singapura, Malaysia dan India. Pendaftaran dilakukan untuk empat produk eucalyptus yang telah dikembangkan oleh Balitbangtan.
Pemerintah juga akan mendorong pengujian secara klinis untuk produk eucalyptus tersebut. Pengujian dilakukan untuk membuktikan apakah eucalyptus dapat berfungsi sebagai antivirus corona.