SKK Migas Sebut Shell Belum Resmi Keluar dari Blok Masela
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menegaskan, hingga kini Royal Dutch Shell belum melepas kepemilikan pada proyek ladang gas alam cair (LNG) Abadi Blok Masela, yang sebesar 35%.
Meski demikian, Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno membenarkan Shell berniat keluar dari proyek Blok Masela, dan tengah berdiskusi dengan Inpex Corporation terkait pencarian mitra baru.
"Sampai hari ini Shell belum hengkang ya, masih diskusi dengan Inpex dan yang lain. Kalau Inpex jalan terus, proyek harus jalan meski tertatih," ujar Julius kepada Katadata.co.id, Senin (6/7).
Ia menjelaskan, rencana Shell keluar dari Blok Masela sebenarnya sudah diutarakan beberapa bulan lalu. Keputusan tersebut diambil, karena kondisi keuangan Shell tertekan. Ia menilai, mundurnya Shell dalam pengembangan Blok Masela akan berdampak besar terhadap perkembangan penyelesaian proyek.
Sementara, ketika dikonfirmasi Vice President External Relations Shell Indonesia Rhea Sianipar belum dapat memberikan komentar terkait rencana perusahaan keluar dari Blok Masela. Begitu juga dengan Corporate Communication Manager Inpex Masela Ltd. Moch N. Kurniawan.
(Baca: Harga Minyak Rendah, SKK Migas Kaji Ulang Jadwal Produksi Blok Masela)