Ditopang Optimisme Pemulihan Ekonomi, Rupiah Menguat 0,1%

Agatha Olivia Victoria
9 Juli 2020, 16:53
Ditopang Optimisme Pemulihan Ekonomi, Rupiah Menguat 0,1%
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/pras.
Ilustrasi, karyawan menghitung uang rupiah di Bank Mandiri Syariah, Jakarta, Senin (18/5/2020).

Nilai tukar rupiah di pasar spot menguat 0,1% ke level Rp 14.395 per dolar Amerika Serikat (AS) pada sore, hari ini (9/7). Salah satu penyebabnya, pasar optimistis terhadap program pemulihan ekonomi nasional.

Selain rupiah, beberapa mata uang Asia menguat. Dikutip dari Bloomberg, peso Filipina naik 0,17%, rupee India 0,03%, yuan Tiongkok 0,23%, dan ringgit Malaysia.

Sedangkan yen Jepang melemah 0,06%, dolar Singapura 0,08%, dolar Taiwan 0,07%, dan won Korea Selatan 0,02%. Lalu, dolar Hong Kong dan baht Thailand stagnan.

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR), mata uang Garuda naik 14 poin ke posisi Rp 14.446 per dolar AS. (Baca: Menguat ke 14.410 per Dolar AS, Rupiah Paling Kuat di Asia)

Analis Pasar Uang PT Bank Mandiri Tbk Rully Arya Wisnubroto mengatakan, sentimen positif dari domestik mendukung penguatan rupiah. "Pasar cukup optimistis dengan program pemulihan ekonomi nasional," ujar dia kepada Katadata.co.id, Kamis (9/7).

Pemerintah memang mengalokasikan dana Rp 607,7 triliun untuk program pemulihan ekonomi nasional. Anggaran ini terdiri dari perlindungan sosial Rp 203,9 triliun, insentif usaha Rp 120,61 triliun, bantuan UMKM Rp 123,46 triliun, pembiayaan korporasi Rp 53,57 triliun, serta sektoral kementerian/lembaga dan pemda Rp 106,11 triliun.

Program itu membantu rupiah menguat, meski lonjakan pasien terinfeksi Covid-19 di Tanah Air menyentuh rekor 2.657 orang pada hari ini. Alhasil, kasus positif virus corona di Indonesia mencapai  70.736.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...