Ditopang Empat Emiten, IHSG Sesi Satu Naik 0,13%
Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup naik 0,13% di level 5.071,24 pada perdagangan sesi pertama Selasa (14/7). Pergerakan indeks ditopang oleh lonjakan harga saham empat emiten.
Sepanjang perdagangan sesi pertama, saham PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (AGRO) tercatat naik 33,77% di level Rp 206 per saham. Diikuti oleh saham PT Semen Baturaja Tbk (SMBR), yang 25% di level Rp 410 per saham.
Kemudian, saham PT Timah Nusantara Tbk (NIKL) ditutup naik sebesar 21% menjadi Rp 605 per saham. Terakhir, saham Diamond Citra Propertindo Tbk (DADA) ditutup naik 14,77% di level Rp 101 per saham.
Sepanjang sesi pertama, saham yang diperdagangkan tercatat sebanyak 5,83 miliar unit saham, dengan nilai transaksi mencapai Rp 3,75 triliun. Sebanyak 165 saham ditutup di zona hijau, dan 223 saham tercatat turun. Sementara, sisanya sebanyak 157 saham lainnya stagnan.
Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji mengatakan, kenaikan IHSG dipicu oleh pergerakan indeks di Eropa dan Amerika Serikat (AS). Pada penutupan perdagangan Senin (13/7), FTSE 100 Inggris dan Xetra Dax Jerman, tercatat masing-masing naik 1,33 dan 1,32 %. Sementara, indeks Dow Jones AS ditutup naik 0,04%.
"Investor tengah menanti data produk domestik bruto (PDB) Inggris, yang diperkirakan tumbuh positif 5,5% setelah sebelumnya minus 20,4%," kata Nafan, kepada Katadata.co.id.
(Baca: Masih Dibayangi Kenaikan Kasus Covid-19, IHSG Diprediksi Turun)
Berbanding terbalik dengan pergerakan IHSG, beberapa indeks utama Asia justru bergerak di zona merah. Tercatat indeks Nikkei 225 Jepang dan Strait Times di Singapurang masing-masing turun 0,96 dan 0,60%. Kemudian, indeks Shanghai Composite Tiongkok turun hingga 1,10% dan Hang Seng Hong Kong turun 1,69%.
Nafan menyebutkan, penurunan pada beberapa indeks utama Asia ini disebabkan karena investor merespons negatif rilis PDB Singapuran kuartal II 2020, dan penurunan kinerja neraca perdagangan Tiongkok.
Kenaikan indeks pada sesi perdagangan pertama ini sejalan dengan perkiraan Analis Indo Premier Indonesia Sekuritas Mino. Ia memperkirakan indeks berpotensi naik, dengan pergerakan di rentang level 5.015-5.100.
Faktor yang mempengaruhi optimisme para investor pada indeks hari ini, menurut Mino adalah, proses pemulihan ekonomi seiring adanya pengobatan yang efektif bagi pasien terifeksi corona yakni menggunakan remdesivir.
“Selain itu kesiapan calon vaksin dari Bion Tech untuk disetujui pada akhir tahun,” ujar Mino.
(Baca: Sektor Tambang Topang IHSG Naik 0,66% Mengekor Bursa Global)