Pengusaha Proyeksi Industri Tekstil Pulih pada Akhir 2021
Industri Tekstil dan Produk Tekstil atau TPT ikut terpukul pandemi Covid-19. Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) memperkirakan industri TPT bisa kembali pulih pada akhir 2021 atau 2022.
API mencatat pertumbuhan industri TPT pada triwulan kedua 2020 terkontraksi hingga minus 1,24%. Pada periode tersebut, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) telah berdampak pada penutupan sejumlah toko tekstil, seperti Tanah Abang, Jakarta.
Produksi pabrik pun mengalami penurunan seiring dengan berkurangnya permintaan. Kondisi tersebut terus memburuk hingga Lebaran tahun ini.
"Banyak PHK (Pemutusan Hubugan Kerja). Rata-rata utilisasi industri hanya 20% sampai akhir Mei 2020," ujar Sekretaris Jenderal API Rizal Rakhman saat dihubungi Katadata.co.id, Selasa (14/7).
(Baca: Produsen RI Bidik Ekspor Tekstil hingga Pakaian Jadi ke Australia)
Namun, produksi industri TPT mulai mengalami kenaikkan dengan tingkat utilisasi 35%. Meskipun, para pengusaha masih menghadapi sejumlah kendala, seperti penurunan daya beli masyarakat.
Penurunan daya beli turut mengganggu rantai pasok industri TPT dari sektor hulu hingga hilir. Menurut Rizal, pemulihan daya beli memerlukan waktu yang panjang.