Rupiah Loyo ke 14.567/US$ Imbas Proposal Stimulus Infrastruktur Biden

Agatha Olivia Victoria
1 April 2021, 10:17
rupiah, joe biden, paket stimulus, infrastruktur
ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Ilustrasi. Rupiah melemah bersama mayoritas mata uang Asia.

Nilai tukar rupiah dibuka melemah tipis 0,01% ke level Rp 14.527 per dolar AS pada perdagangan di pasar spot pagi ini, Kamis (1/4). Rupiah loyo setelah pidato Presiden AS Joe Biden terkait rencana stimulus infrastruktur senilai US$ 2 triliun atau setara Rp 29.000 triliun.

Mengutip Blomberg, rupiah terus bergerak melemah ke Rp 14.571 per dolar AS. Mayoritas mata uang Asia melemah pagi ini. Dolar Hong Kong turun 0,01%, dolar Singapura 0,02%, dolar Taiwan 0,14%, yuan Tiongkok 0,18%, dan ringgit Malaysia 0,02%. Sementara yen Jepang menguat 0,03%, won Korea Selatan 0,34%, peso Filipina 0,01%, rupee India 0,37%, dan baht Thailand 0,08%.

Kepala Ekonom PermataBank Josua Pardede mengatakan, pemerintah AS akan mengeluarkan US$ 2,25 triliun untuk infrastruktur dan akan dibiayai oleh kenaikan pajak perusahaan. "Dalam proposal ini, Biden akan menaikkan pajak perusahaan menjadi 28% dari sebelumnya 21%," ujar Josua kepada Katadata.co.id, Kamis (1/4).

Proposal Biden tersebut mendorong kenaikan pasar saham yang didukung oleh kenaikan di saham teknologi. Sementara itu, imbal hasil alias yield obligasi AS berbalik arah dan naik 4 basis poin menjadi 1,74% setelah keluarnya proposal tersebut.

Sebelumnya, yield surat utang AS turun karena data ADP Employment Change tercatat sebesar 517.000, lebih rendah dari perkiraan. Saat berita ini ditulis, indeks dolar AS turun 0,04% ke level 93.19.

Menurut Josua, rupiah masih melemah meskipun data manufaktur Tiongkok menunjukan perkembangan positif. PMI Manufacturing Tiongkok tercatat 51,9, lebih tinggi dari perkiraan, 51,2 dan bulan sebelumnya, 50,6. Perkembangan manufaktur Tiongkok pun mendorong beberapa penguatan mata uang Asia terhadap dolar AS.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...