Sempat Turun, Astra Kembali Incar 50% Pangsa Pasar Kendaraan
PT Astra International Tbk (ASII) menargetkan kembali meraih 50% pangsa pasar kendaraan nasional hingga akhir tahun. Target itu diharapkan tercapai seiring dengan mulai membaiknya penjualan kendaraan perusahaan pada Juli 2018.
Sepanjang Januari-Juni 2018, Astra mencatat realisasi penjualan sebesar 268 ribu unit kendaraan atau turun 10% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Angka penjualan tersebut sekaligus menyebabkan Astra hanya mampu meraih pangsa pasar sebesar 48,3%. Namun demikian, jika dibandingkan dengan Januari-Juni tahun lalu dengan capaian sebesar 46%, pangsa pasar Astra sedikit membaik.
Semester II ini perseroan berharap bisa mencatat peningkatan pangsa pasar. Sebab, pada Juli 2018 pangsa perseroan telah mampu menembus 51%.
Presiden Direktur Astra International Prijono Sugiarto mengatakan salah satu penopang penjulan perseroan per Juli 2018 adalah dari model kendaraan Sport Utility Vehicle (SUV) Toyota Rush dan Daihatsu Terios yang mengalami peningkatan permintaan.
(Baca : Penjualan Mobil Juni Anjlok, Gaikindo Optimistis Target Tetap Tercapai)
Produksi Rush dan Terios perusahaan meningkat menjadi 13.000 unit kendaraan dari yang sebelumnya hanya sekitar 7.000-8.000 unit kendaraan per bulan. Dengan indikator tersebut Astra berharap pangsa pasar perusahaan tidak flat lagi di semester II.
"Juli kami ada kenaikan 51%, jadi kami masih berharap sampai akhir tahun pangsa pasar perusahaan masih ada kenaikan menjadi 50%," kata Prijono di Jakarta, Selasa (28/8).
Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikondo) Yohannes Nangoi sebelumnya memperkirakan, penjuaan kendaraan tahun ini bisa mencapai 1,1 juta unit atau sedikit membaik dibandingkan dengan realisasi penjualan kendaraan di 2017. “Proyeksi kami tahun ini penjualan 1,1 juta unit. Sedangkan kapasitas terpasang (utilisasi) 2,3 juta unit,” kata dia.
Yohannes juga menjelaskan penjualan pada semester kedua bakal lebih baik karena penyelenggaraan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018 pada 2 sampai 12 Agustus mendatang. “GIIAS sudah masuk kalender pameran otomotif internasional,” ujar Yohanes.
(Baca juga: Laju Melambat, Penjualan Mobil Kuartal I-2018 Tumbuh 2,9%)
Direktur Eksekutif Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Danang Girindrawardana menilai anjloknya penjualan mobil pada Juni 2018 lantaran berkurangnya kapasitas produksi industri otomotif. Sebab, bulan lalu tercatat cukup banyak hari libur.
Danang mengatakan, penurunan kapasitas tak hanya dialami oleh industri otomotif. Hampir seluruh sektor manufaktur juga mengalami hal serupa.
Srlain faktor banyaknya liburan, Danang juga menilai menurunnya penjualan mobil pada Juni 2018 karena melemahnya rupiah dan turunnya permintaan pasar ekspor juga mempengaruhi masalah penjualan mobil.
"Pasar-pasar tradisional ekspor juga tidak banyak menyerap, contohnya Pakistan. Pasar tradisional otomotif kita kan diekspornya ke negara Asia juga. Itu tidak membeli cukup banyak," kata Danang.
(Baca juga: Ekonomi Tumbuh Positif, Penjualan Mobil Ditargetkan 1,1 Juta di 2018)