Ramayana Bidik Penjualan Rp 3,1 Triliun pada Ramadan dan Lebaran
PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) mengincar pendapatan Rp 3,11 triliun pada periode Ramadan dan Lebaran 2018 (Mei - Juni) atau tumbuh 7,3% dari momentum yang sama tahun lalu .
Direktur Ramayana Lestari Sentosa Suryanton mengatakan, Ramadan dan Lebaran merupakan momen yang ditunggu-tunggu bagi pengusaha retail. Sebab, periode tersebut biasanya mampu menopang 40% terhadap total target pendapatan perusahaan sepanjang tahun.
Tak hanya itu, rata-rata penjualan tiap gerai atau same store sales growth (SSSG) perusahaan juga biasanya akan mengalami kenaikan menjadi sekitar 7,1% dibanding bulan biasa.
(Baca : Masih Dibayangi Pelemahan, Industri Retail Dipatok Tumbuh 6%)
Mengacu pada trend sebelumnya, peningkatan penjualan secara gradual biasanya akan mulai mengalami peningkatan dua pekan sebelum hari Raya. “Saya pikir karena ada gaji ke-13, THR (Tunjangan Hari Raya), dan dana KJP (Kartu Jakarta Pintar) yang sudah mulai cair,” kata Suryanto usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Ramayana di Jakarta, Jumat (25/5).
Untuk mencapai target yang lebih optimal, perusahaan juga membuka tiga unit gerai baru sebelum puasa yaitu di Cibubur, Bekasi Timur dan Cakung. Dengan gerai baru tersebut, Ramayana secara total hingga saat ini telah mengoperasikan sekitar 119 unit gerai.
Perusahaan retail busana lain yang juga mengharapkan berkah Lebaran tahun ini yakni PT Matahari Department Store Tbk (LPPF). Momen tersebut diharapkan bisa menyumbang sekitar 30% terhadap total pendapatan perusahaan selama setahun.
Chief Financial Officer (CFO) Matahari Department Store Clarissa Joesoep mengatakan, secara tradisional penjualan perseroan akan mengalami peningkatan di dua momentum tersebut. Untuk mengantisipasi peningkatan permintaan, pihaknya mengaku telah melakukan stok barang sejak akhir Maret lalu, termasuk juga dengan membuka dua gerai baru sebelum Lebaran.
(Baca : Manuver Retail Modern di Tengah Perubahan Gaya Hidup)
CEO dan Vice President Director Matahari Departement Store Richard Gibson mengatakan perseroan melihat berbagai peluang bagi Matahari untuk meningkatkan pangsa pasar melalui ekspansi jaringan gerai, khususnya di area-area strategis.
"Perseroan optimis dengan pembukaan gerai, dimana beberapa di antaranya di kota yang baru, sehingga memberikan kami peluang dalam memberi pilihan produk kepada pasar baru," ujarnya seperti yang dikutip dari keterangan resmi, Selasa (4/4).
Dengan pembukaan dua gerai baru tersebut, maka hingga Juni 2018 atau sebelum periode Lebaran nanti secara total Matahari akan mengoperasikan sekitar 156 unit gerai. Adapun untuk mendukung ekspansinya tahun ini, perseroan sebelumnya mengatakan telah menyiapkan alokasi belanja modal (capital expanditure/capex) sebesar Rp 400 miliar hingga Rp 500 miliar.
Sedangkan sepanjang tahun lalu perusahaan tercatat telah menutup sekitar 4 unit gerai dan membuka 8 gerai baru, termasuk di antaranya 2 speciality store.
Mengutip data kinerja keuangan perusahaan yang dipublikasikan kepada Bursa Efek Indonesia, sepanjang 2017 perseroan mencatat penjualan sebesar Rp 17,4 triliun, naik tipis 1,2% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 17,2 triliun. Pertumbuhan penjualan Matahari kurang optimal terjadi lantaran pertumbuhan rata-rata penjualan tiap toko (same store sales growth/SSSG) perseroan yang terus tertekan sejak 2016.