Dua Karyawan Meninggal Akibat Covid-19, Sampoerna Tutup Pabrik
Perusahaan rokok PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) menghentikan sementara kegiatan produksi di pabrik Rungkut 2 Surabaya karena beberapa karyawan di pabrik positif Covid-19. Sampoerna menutup pabrik mulai 27 April 2020 hingga waktu yang akan ditentukan kemudian.
Dengan ditemukannya kasus Covid-19, seluruh karyawan pabrik Sampoerna melakukan isolasi mandiri dan sebagian menjalani perawatan. Selama tak bekerja, karyawan tetap memperoleh gaji penuh.
“Langkah ini kami ambil dengan terus memastikan dukungan kepada karyawan dan melakukan tanggung jawab sosial terhadap komunitas,” kata Direktur Sampoerna Elvira Lianata dalam keterangan resminya yang diterima Katadata.co.id, Kamis (30/4).
(Baca: Bertambah 347 Kasus, Positif Corona RI Tembus 10 Ribu Orang)
Perusahaan berkode saham HSMP tak menjelaskan jumlah karyawan yang positif corona. Sampoerna telah menyerahkan data terkait kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya dan Jawa Timur.
Ketua Rumpun Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Jawa Timur, Joni Wahyuhadi, menyatakan terdapat dua karyawan Sampoerna yang positif Covid-19, namun keduanya telah meninggal dunia.
Setelah melakukan tracing di dalam kawasanpabrik, teridentifikasi sembilan orang statusnya pasien dalam pengawasan (PDP), lalu dirujuk ke rumah sakit.
"Kami sudah bertemu dengan manajamen perusahaan untuk menangani persoalan ini," kata Joni, dikutip dari Antara.
(Baca: Pandemi Corona Bikin Jokowi Sadar Lemahnya Sektor Kesehatan RI)
Hingga saat ini Gugus Tugas sudah memeriksa 163 orang dengan tes swab PCR yang hasilnya akan keluar hingga dua hari ke depan. Selain itu, dari hasil rapid test diketahui sebanyak 63 orang hasilnya positif.
"Mereka sudah dimasukkan ke ruang isolasi oleh PT Sampoerna dan kami awasi dengan menempatkan tenaga medis ke sana. Insya Allah besok (Kamis), dilakukan swab PCR di RSUD dr Soetomo Surabaya," kata Joni.
Pencegahan Covid-19 di Pabrik Sampoerna
Elvira mengatakan, penutupan pabrik ini sebagai langkah antisipasi agar virus tidak terus menyebar. Perseroan juga telah mengambil beberapa langkah menghentikan penyebaran virus di areal pabrik, seperti penyemprotan disinfektan di seluruh fasilitas pabrik, melakukan contact tracing, meminta karyawan yang sakit untuk karantina mandiri dan bekerjasama dengan pihak Rumah Sakit untuk melakukan test Covid-19 kepada seluruh karyawannya.
Meski ada karyawannya yang terjangkit virus corona, kata Elvira, selama ini perusahaan telah memetuhi protokol kesehatan sesuai anjuran Kementerian Kesehatan bagi karyawannya.
Langkah pencegahan yang telah dilakukan seperti membatasi akses ke fasilitas produksi, melakukan pengecekan suhu temperatur tubuh, dan penggunaan masker dan handsanitizer, dan menerapkan physical-distancing di seluruh area.
Untuk menjaga keamanan produk, Sampoerna juga akan mengkarantina rokok selama lima hari sebelum akhirnya didistribusikan ke konsumen dewasa. Periode ini lebih lama dua hari dari batas atas stabilitas lingkungan Covid-19 yang disarankan oleh European CDC (European Centre for Disease Prevention and Control) dan World Health Organization (WHO).
WHO pernah mengatakan bahwa Covid-19 dapat bertahan selama 72 jam pada permukaan plastik dan stainless steel, kurang dari 4 jam pada tembaga dan kurang dari 24 jam pada kardus.