Bank Jatim Incar PNS hingga UMKM untuk Tingkatkan Penyaluran Kredit
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk atau Bank Jatim berupaya menggejot penyaluran kredit pada kuartal II 2020. Pihaknya pun mengincar kreditur dari kalangan PNS, BUMD, hingga pelaku UMKM khusus perkebunan.
Pejabat pengganti sementara (Pgs) Direktur Utama Bank Jatim Ferdian Timur Satyagraha mengatakan pihaknya mengincar penyaluran kredit kepada UMKM di sektor perkebunan tebu. Sebab, sektor tersebut tak terdampak krisis imbas pandemi corona.
Di sisi lain, Bank Jatim memiliki fasilitas kredit multiguna elektronik (e-Kmg) yang dapat dimanfaatkan nasabah. Fasilitas tersebut memberikan kemudahan dalam mengajukan permohonan kredit baik bagi para PNS aktif maupun para pensiunan.
Untuk mendapatkan pembiayaan, nasabah dapat mengajukan kredit melalui mobile application. Selain itu, nasabah cukup memiliki rekening dan payroll yang terdaftar di Bank Jatim.
Meski begitu, pihaknya tetap selektif dalam menyalurkan pembiayaan. “Kami pilih segmen kredit payroll karena salah satu ekspansi kredit resiko rendah,” kata Ferdian kepada katadata.co.id, Selasa (12/5).
(Baca: Pemerintah Tanggung Bunga Kredit Kecil, Berapa Debitur yang Terdampak?)
Meski banyak sektor bisnis yang terdampak virus corona, termasuk segmen kredit Bank Jatim, Ferdian mengungkapkan pihaknya belum memutuskan untuk merevisi rencana bisnis bank (RBB) tahun ini. Alasannya, perusahaan masih menunggu perkembangan pandemi corona hingga Juni 2020.
"RBB saat ini lagi kami kaji berdasarkan perkembangan bisnis," ujarnya.
Meski demikian, dia menambahkan, likuiditas Bank Jatim masih solid. Indikatornya terlihat dari rasio kecukupan modal Capital Adequacy Ratio (CAR) hingga akhir Maret 2020 yang mencapai 22,91%. Angka tersebut jauh di atas aturan yang menetapkan CAR pada posisi 8% ditambah buffer sebesar 12%.
Sedangkan Return of Equity (ROE) sebesar 21,76%, Net Interest Margin (NIM) 6,05%, Return of asset (RoA) 3,23%, dan BOPO terjaga di angka 64,95%.
Selain itu, Non Performing Loan (NPL) gross Bank Jatim pada kuartal I 2020 juga terjaga pada posisi 3,35 %. Menurut Ferdian, indikator-indikator tersebut menggambarkan bahwa rasio keuangan Bank Jatim masih cukup kuat dan sehat, meskipun bisnis secara makro tertekan pandemi corona.
(Baca: Kredit Bank Maret Tumbuh 7,2%, Terutama Sektor Pengolahan dan Hotel)