Bom Meledak di Mapolrestabes Surabaya, Anggota Polisi Jadi Korban
Serangan teror kembali terjadi di Surabaya, Jawa Timur. Sebuah bom meledak di Markas Polres Kota Besar Surabaya sekitar pukul 08.50 WIB.
"Benar, kami masih memeriksa," kata Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Frans Barung, ketika dihubungi Katadata.co.id, Senin (14/5).
Dalam konferensi pers singkat yang disiarkan KompasTV, Frans mengatakan serangan kantor Polrestabes Surabaya dalam bentuk kendaraan. "Kami pastikan itu kendaraan roda dua di halaman luar areal kantor Malporestabes," kata dia.
Lebih lanjut Frans mengatakan, dari kamera CCTV terlihat sepeda motor masuk areal Malporestabes dengan dua orang berboncengan. "Seorang perempuan terlihat dibonceng di sepeda motor," kata dia.
Frans mengatakan ada anggota polisi yang menjadi korban. Kondisi korban masih dalam pemeriksaan. "Ada anggota masyarakat terluka, ada anggota polisi terluka," kata dia.
(Baca juga: Serangan Teror di Mapolrestabes Surabaya Gunakan Sepeda Motor)
Serangan teroris ini beruntun setelah penyerangan di tiga gereja yakni Gereja Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya, Gereja Kristen Indonesia (GKI) di Jalan Diponegoro, dan Gereja Pantekosta Pusat di Jalan Arjuna.
Pelaku penyerangan merupakan satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan empat anak. Mereka diduga bagian dari sel jaringan ISIS di Indonesia.
Setelah serangan di tiga gereja, sebuah ledakan terjadi di Rusunawa Wonocolo yang berada di belakang Polsek Taman, Sidoarjo, Jawa Timur. Ledakan di Sidoarjo ini pun melibatkan satu keluarga yang merakit bom di tempat tinggal mereka.
(Baca juga: Terduga Pelaku Bom Surabaya Suami-Istri dengan 4 Anak & Pendukung ISIS)