Menteri Perdagangan Lepas Ekspor 25 Kontainer dari 8 Perusahaan di DIY
Yogyakarta – Menteri Perdagangan Agus Suparmanto melepas 25 kontainer dari beberapa perusahaan di Yogyakarta yang diekspor ke berbagai negara di dunia, pada Jumat (16/10). Kegiatan tersebut merupakan bagian dari rangkaian konvoi ekspor dan kunjungan kerja Kementerian Perdagangan ke Semarang dan Yogyakarta pekan lalu.
Agus Suparmanto mengatakan semangatnya peningkatan ekspor melalui penguatan produk yang inovatif, higienis, netral serta ramah lingkungan. “Dari eksportir di Yogyakarta kita saksikan bahwa kreatifitas, inovasi, kemampuan menangkap peluang untuk memenuhi selera pasar adalah kunci sukses menembus pasar ekspor,” ujarnya.
Sebanyak 25 kontainer yang diekspor dalam kesempatan tersebut merupakan hasil produksi dari delapan eksportir di Yogyakarta, dengan total nilai ekspor mencapai Rp10,6 miliar. Dari 25 kontainer tersebut, empat di antaranya berasal dari perusahan PT Busana Remaja Agracipta yang merupakan penerima manfaat fasilitas kawasan berikat dari Bea Cukai.
Bea Cukai Yogyakarta turut berkomitmen untuk bersinergi dengan Kementerian Perdagangan dan para stakeholders untuk terus meningkatkan ekspor non-migas dari pelaku industri di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya. Salah satu bentuk nyata sinergi ini antara lain optimalisasi National Logistic Ecosystem (NLE) dan Indonesia National Single Window (INSW) dalam melakukan integrasi dan simplifikasi proses bisnis untuk mendorong perekonomian yang lebih kompetitif.
Bagi seluruh pelaku usaha di Yogyakarta dan sekitarnya yang ingin menjadi eksportir dan membutuhkan asistensi kepabeanan dan cukai, silahkan hubungi Bea Cukai. “Datang ke kantor kami atau undang kami. Bea Cukai Yogyakarta siap mengasistensi dan mendukung” ujar Hengky Aritonang, Kepala Kantor Bea Cukai Yogyakarta.
Pelepasan konvoi ekspor ini merupakan momentum yang dapat memotivasi eksportir-eksportir di Indonesia untuk meningkatkan ekspor non-migas di tengah ketidakstabilan ekonomi dunia yang dilanda Covid-19. Sinergi harus terus diciptakan oleh semua pihak, pembuat regulasi, pelaku ekspor maupun pihak lain yang terkait dengan bidang tuganya masing-masing.