Keunikan Alat Musik Tifa dan Cara Memainkannya
Setiap daerah di Indonesia memiliki instrumen musik yang unik dan khas. Salah satu di antaranya yang sudah dikenal luas hingga mancanegara adalah alat musik tifa. Bila dilihat sekilas, tifa hampir mirip dengan kendang. Bedanya, bagian bawah instrumen ini berlubang di tengahnya.
Alat musik tifa berasal dari daerah Indonesia timur, tepatnya Papua dan Maluku. Cara memainkan alat musik tifa yakni dengan ditabuh atau dipukul, sampai berbunyi suara mirip kendang.
Secara umum, fungsi alat musik tifa adalah sebagai instrumen pengiring tarian adat masyarakat Papua dan Maluku. Akan tetapi, jika ditinjau lebih jauh lagi khsusnya dalam konteks sosial budaya, fungsi alat musik tifa yakni sebagai bentuk kebesaran kepala suku, sekaligus menjadi alat musik bernilai sakral.
Menurut buku Alat Musik Tradisional Nusantara (2016) karya Akhmalul Khuluq, alat musik tifa dari Papua memiliki perbedaan mendasar jika dibandingkan dengan tifa asal Maluku. Perbedaan ini terlihat pada bentuk tifa.
Dalam buku tersebut dijelaskan, ukuran alat musik tifa dari Papua jauh lebih besar dan panjang ketimbang tifa asal Maluku. Kemudian di bagian sampingnya terdapat semacam tali untuk pegangan. Suara yang dihasilkan tifa Papua terdengar begitu khas.
Alat musik tifa terbuat dari kayu yang bagian tengahnya dilubangi. Selain itu ada juga kulit hewan yang berfungsi sebagai membran. Membran ini dililitkan melingkar dengan rotan supaya kencang. Untuk memainkannya, diperlukan teknik menabuh yang benar supaya iramanya enak didengar telinga.
Besar dan kecilnya ukuran alat musik tifa akan mempengaruhi nada yang dihasilkan. Selain berfungsi sebagai pengiring tarian, alat musik tifa juga sering digunakan untuk menyambut tamu.
Apa Keunikan Alat Musik Tifa?
Alat musik tifa bisa dikategorikan sebagai single-headed frame drum. Instrumen ini biasanya dihiasi oleh ukiran dan corak warna dasar masyarakat Papua. Di Maluku, tifa dikenal juga dengan sebutan tihal atau tahito.
Saat ini tifa tidak hanya dimainkan di tanah Papua atau Maluku saja. Melainkan sudah menyebar ke sejumlah daerah di Indonesia. Alunan nada ritmik yang dihasilkan alat musik tifa, mampu mengiringi setiap gerakan tari tradisional suku-suku di Papua dengan irama yang pas.
Keunikan alat musik tifa terletak pada bunyi, serta motif di beberapa bagiannya. Motif ukiran pada tifa pun dapat menjadi tanda kepemilikan dan dari marga mana orang itu berasal.
Dikutip dari Indonesia.go.id, alat musik tifa dapat dikelompokan berdasarkan jenis tifa. Secara umum, jenis alat musik tifa yaitu Jekir, Potong, Dasar, dan Bas. Pembagian jenis tifa ini didasari dari warna suara, sehingga saat dimainkan bersama, jenis-jenis tifa tersebut akan menghasilkan suara berbeda. Namun, tetap dengan irama yang harmonis.
Masyarakat Papupa menganggap alat musik tifa sebagai indentitas diri, simbol kebanggaan diri, dan menjadi sarana pengikat hubungan dengan orang Papua lainnya. Tifa pun kini sudah sering digunakan dalam acara-acara besar.
Bagaimana Alat Musik Tifa Bisa Dikenal Luas?
Tidak diketahui secara pasti bagaimana alat musik tifa bisa terkenal, bahkan sampai dikenal luas hingga mancanegara. Namun yang jelas, ada satu fakta yang sulit dibantahkan yaitu instrumen ini sudah menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia.
Sejarah alat musik tifa tidak bisa lepas dari cerita rakyat. Melansir dari Indonesia Kaya, setiap suku di Papua dan Maluku memiliki narasi tersendiri terkait asal-usul alat musik ini. Misalnya cerita yang berkembang di tengah masyarakat Biak.
Dalam cerita rakyat tersebut dikisahkan, di sebuah desa di Biak terdapat seorang anak yatim yang dihantui rasa bersalah karena tidak memiliki harta, atau bahan makanan untuk disumbangkan pada suatu acara pesta besar di kampungnya itu. Anak itu berlari ke tengah hutan dan kemudian duduk termenung di bawah pohon.
Sembari menangis, dia memohon pertolongan kepada leluhurnya agar diberi petunjuk untuk mengatasi masalah yang dihadapinya. Setelah berdoa, anak tersebut dikagetkan dengan kemunculan seekor kadal. Kadal tersebut menyuruh anak itu mengambil kulitnya untuk dijadikan sireb atau tifa. Dari cerita inilah, alat musik tifa kemudian dipandang sebagai instrumen sakral bagi masyarakat Biak.
Bagaimana Cara Memainkan Alat Musik Tifa?
Dilansir dari situs Kemenkraf.go.id, bentuk alat musik tifa asal Papua biasanya bagian tengahnya cenderung dibuat lebih melengkung. Sedangkan tifa dari Maluku memiliki bentuk tabung dan tidak diberi pegangan. Ukuran tifa akan mempengaruhi besar-kecilnya suara dan irama nada yang dihasilkan.
Cara memainkan alat musik tifa yaitu ditabuh atau dipukul. Meski terlihat mudah, memainkan instrumen ini tidak sesederhana yang dibayangkan. Diperlukan insting serta pengalaman bermusik cukup lama, agar suaranya terdengar merdu dan indah.
Sebagai catatan, bagi masyarakat Papua menabuh alat musik tifa tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Bahkan, dari penuturan masyarakat asli Papua, orang yang akan membunyikan tifa harus mendapat izin terlebih dahulu dari kepala suku. Ini bisa terjadi, karena tifa sudah dianggap sebagai alat musik sakral masyarakat Papua.
Sejak dulu, alat musik tifa sudah digunakan untuk mengiri beragam tarian tradisional Papua. Ambil contoh seperti tarian asmat, gatsi, perang, dan masih banyak lagi yang lainnya. Meski berasal dari wilayah timur Indonesia, tidak ada salahnya untuk mempelajari dan melestarikan warisan budaya dari leluhur masyarakat Papua dan Maluku ini.