Energi Mega Rugi US$ 12,7 Juta pada 2018, Produksi Gas Turun
Perusahaan migas Energi Mega Persada (ENRG) melihat potensi perbaikan kinerja keuangan pada tahun ini. Emiten Grup Bakrie tersebut mencatatkan rugi bersih sebesar US$ 12,7 juta pada 2018, anjlok 151% dari capaian tahun sebelumnya yaitu laba US$ 24,45 juta.
Vice President Investor Relations & Corporate Communications Energi Mega Persada Herwin W. Hidayat menjelaskan kinerja penjualan tahun lalu turun seiring penurunan produksi gas di Blok Kangean dan Blok Bentu (Segat Gas Plant I).
"Namun perlu dicermati ke depannya Blok Bentu (Segat Gas Plant II) itu sudah mulai berproduksi, akan meningkat produksinya," kata dia di Bakrie Tower, Jakarta, Selasa (30/7).
Di sisi lain, Chief Financial Officer dan Direktur Energi Mega Persada Edoardus A. Windoe menepis adanya persoalan produksi. Ia menjelaskan produksi turun karena penyerapan gas oleh pembeli yang lebih sedikit. “Lebih dari sisi penyerapan,” ujarnya.
(Baca: EMP Sebut Lifting Blok Kangean Rendah Karena Penyerapan Belum Maksimal)
Adapun per akhir September 2018, perusahaan mengoperasikan cadangan terbukti, terukur, dan terkira sebesar 10.46 juta barel minyak dan 1,1 triliun kaki kubik gas dari enam blok migasnya di Sumatera dan Jawa. Tahun lalu, produksinya mencapai 1.780 barel minyak per hari dan 132 juta kaki kubik gas per hari.
Pemegang saham Energi Mega Persada telah menyetujui laporan keuangan 2018 dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, Selasa (30/7). Dalam rapat tersebut, pemegang saham menyetujui beberapa hal lain, dari mulai susunan direksi dan komisaris yang tetap sama, kantor akuntan publik untuk audit laporan keuangan 2019, serta tidak adanya kenaikan gaji direksi dan komisaris.