Amman Gandeng Perusahaan Finlandia Garap Desain Smelter
PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) bekerja sama dengan Otutotec untuk pembuatan desain teknik dan rekayasa awal (Pre Front End Engineering Design/FEED) pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter), di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Timur. Otutotec adalah perusahaan teknologi di sektor pertambangan asal Finlandia.
Presiden Direktur PT Amman Mineral Nusa Tenggara Rachmat Makkasau mengatakan pembangunan smelter merupakan salah satu fokus perusahaannya tahun ini. Smelter berkapasitas 1,3 juta ton per tahun ini akan mengelola tembaga dan emas.
Smelter ini ditargetkan beroperasi tahun 2022. "Kami masih terus fokus dalam pembangunan smelter, Outotec juga telah ditunjuk untuk membantu dalam proses pembangunannya," kata Rachmat, kepada Katadata.co.id, Rabu (6/2).
Selain itu, Amman berencana membangun smelter kedua yang bekerja sama dengan PT Freeport Indonesia (PTFI). Kapasitasnya 2,6 juta ton.
Adapun, perusahaan ini akan mengajukan kuota ekspor konsentrat yang diajukan perusahaannya sebesar 336 ribu ton selama setahun di 2019. Ini lebih rendah dari kuota tahun lalu yang mencapai 450.826 ton konsentrat.
PT Amman merupakan perusahaan tambang yang mengoperasikan tambang Batu Hijau, di Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Tambang Batu Hijau adalah tambang tembaga dan emas terbesar kedua di Indonesia.
(Baca: Desain Konstruksi Awal Smelter Amman Selesai Tahun Depan)
Amman memulai produksi dan operasi pada tahun 2000 dan telah menghasilkan sekitar 3,6 juta ton tembaga dan 8 juta ons emas. Pemegang saham PT Amman Mineral Nusa Tenggara adalah PT Amman Mineral Internasional sebesar 82,2% dan PT Pukuafu Indah sebesar 17,8%.PT Amman Mineral Internasional adalah perusahaan Indonesia yang sahamnya dipegang oleh PT AP Investment sebesar 50% dan PT Medco Energi International Tbk sebesar 50%.