Proyek SP Pertamina di Blok ONWJ Mulai Beroperasi
PT Pertamina Hulu Energi (PHE) mengumumkan beroperasinya Proyek SP. Ini sesuai target yang ditetapkan bersama Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) yakni pada Oktober 2018.
Media and Relations Manager PHE Ifki Sukarya membenarkan perihal beroperasinya Proyek SP tersebut. "Sudah onstream 9 Oktober 2018," kata dia kepada Katadata.co.id, Jumat (12/10).
Proyek SP ini berada di Blok Offshore North West Java (ONWJ) dan dikelola PT PHE ONWJ. Kapasitas dan produksinya sebesar 30 juta kaki kubik per hari (MMscfd). Nilai kontrak rekayasa, pengadaan dan konstruksi (EPC) proyek ini mencapai US$ 50,7 juta.
SP merupakan satu dari lima proyek migas yang ditargetkan SKK Migas beroperasi tahun ini. Proyek lainnya yakni di Blok A yang digarap PT Medco E&P Malaka. Kapasitas fasilitas produksinya 3.100 barel per hari untuk minyak dan gas 55 mmscfd. Proyek ini telah beroperasi 25 Maret lalu. Pada akhir Agustus lalu, gas dari blok ini sudah mengalir ke pembeli yakni PT Pertamina (Persero) melalui pipa Arun-Belawan. Adapun nilai kontrak EPC proyek ini mencapai US$ 164 juta.
Kedua, proyek optimalisasi fasilitas produksi Lica, yang dikerjakan PT Medco E&P Indonesia. Kapasitas fasilitas produksi 4.000 bph dengan perkiraan produksi puncaknya sekitar 3.700 bph. Proyek ini ditargetkan beroperasi pertama kali bulan ini. Kontrak EPC-nya bernilai US$ 8,5 juta.
Ketiga, proyek pengaliran gas Temelat ke Gunung Kembang Stasiun yang dikelola PT Medco E&P Indonesia. Kapasitas produksinya 13 mmscfd, tapi puncaknya hanya 10 mmscfd. Proyek ditargetkan beroperasi pada Desember 2018. Kontrak EPC sebesar US$ 11,8 juta.
(Baca: PHE ONWJ Mulai Pengembangan Lapangan Migas Baru)
Terakhir, pembangunan subsea pipeline gas lift BW di Lapangan Poleng. Proyek ini digarap PT Pertamina EP dengan kapasitas produksi 700 mmscfd. Target operasi proyek ini Desember 2018. Nilai kontrak EPC proyek ini sebesar US$ 16,1 juta.