Sebulan Terakhir, Cadangan Migas Indonesia Naik Tipis
Cadangan minyak dan gas bumi (migas) Indonesia selama sebulan terakhir naik tipis. Penyebabnya adalah persetujuaan proposal pengembangan satu lapangan.
Berdasarkan data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas), hingga September 2018, cadangan migas Indonesia mencapai 647 juta BOE. Padahal, periode Agustus hanya 643 juta BOE.
Menurut Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Wisnu Prabawa Taher, tambahan 4 juta BOE itu karena proposal pengembangan Lapangan Bangkudulis. "Tambahan satu PoD dari bulan lalu, yaitu Plan of Development (PoD) Bangkudulis," kata dia kepada katadata.co.id, Jumat (5/10).
Ini merupakan pengembangan lanjutan dari lapangan tersebut. Adapun, Lapangan Bangkudulis masuk dalam wilayah kerja PT Pertamina EP.
SKK Migas mencatat hingga September 2018 sudah ada 36 PoD yang disetujui. Wisnu mengatakan 36 PoD yang disetujui itu menyumbang capaian rasio penggantian cadangan migas (Reserve Replacement Ratio/RRR) sebesar 82%. Ini masih lebih rendah dari target 100% tahun ini.
SKK Migas memperkirakan sampai akhir tahun ini ada 47 PoD yang disetujui SKK Migas. Alhasil, bisa menyumbang tambahan cadangan migas menjadi 768 juta BOE sampai akhir tahun ini.
(Baca: Pengembangan Lanjutan Lapangan Migas Bangkudulis Disetujui)
Dari jumlah PoD yang disetujui itu, diantaranya berasal dari beberapa blok besar. Di antaranya, Lapangan Merakes di Blok East Sepinggan, Kalimantan Timur dan Lapangan Asap, Merah, Kido (AMK) di Blok Kasuri, Papua Barat. Total cadangan dari kedua lapangan itu mencapai 410 juta BOE.