Lelang Blok Migas Tahun 2018 Skema Reguler Tak Laku
Lelang blok minyak dan gas bumi (migas) tahun 2018 yang menggunakan skema reguler tak menghasilkan pemenang. Ini karena sampai penutupan lelang, Selasa (3/7) tidak ada perusahaan yang memasukkan dokumen penawaran.
Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ediar Usman mengatakan sebenarnya ada tujuh perusahaan yang mengakses dokumen di lima blok migas. Lima blok itu yakni Andika Bumi Kita, Ebuny, Air Komering, Southest Mahakam, dan Bukit Barat.
Dari lima blok itu, hanya Blok Andika Bumi Kita yang diminati hingga tiga perusahaan migas. Sementara empat blok lainnnya masing-masing diincar oleh satu perusahaan.
Namun hingga akhir masa lelang, mereka tak kunjung mengajukan penawaran. “Tidak ada yang submit. Akses oke, tapi tak ada yang kembalikan, jadi tidak ada pemenang," kata Ediar kepada Katadata.co.id, Senin (9/7).
Ediar menilai ada sejumlah hal yang membuat tujuh perusahaan itu belum mengembalikan dokumennya. Salah satunya butuh waktu untuk mengkaji blok tersebut sebelum mengikuti lelang.
Akan tetapi, Kementerian ESDM tidak akan memberi waktu kontraktor mengembalikan dokumen. Ini karena pemerintah sudah pernah memperpanjang. “Daripada menambah waktu lagi kan tidak bagus juga. Kami dinilai tak tegas itu," kata Ediar.
Masa lelang reguler blok migas sempat diperpanjang Kementerian ESDM beberapa waktu lalu. Alasannya karena ada libur Lebaran. Jika dirinci akses dokumen diperpanjang hingga 26 Juni 2018 dari sebelumnya 7 Juni 2018. Sementara batas akhir pemasukan dokumen diperpanjang dari semula 19 Juni 2018 menjadi 3 Juli 2018 pukul 14.30 WIB.
Alhasil, Kementerian ESDM akan mengevaluasi lelang reguler kali ini agar ke depan bisa menghasilkan pemenang. Ia juga akan mengevaluasi blok-blok yang dilelang tersebut agar ke depan semakin menarik. "Kami evaluasi di mana letak kelemahannya," kata dia.
Sebagaimana diketahui, tahun ini, Kementerian ESDM melelang 26 blok migas. Lelang ini sudah dibuka sejak Februari lalu. Lelang tersebut dibuka dengan skema penawaran langsung dan reguler. Untuk penawaran langsung terdiri dari lima blok konvensional, dan dua blok nonkonvensional. Sedangkan lelang reguler terdiri dari 19 blok migas konvensional.
Dengan skema penawaran langsung, kontraktor sudah terlebih dulu melakukan studi bersama (joint study) dengan pemerintah sebelum lelang. Artinya kontraktor mencari data sendiri. Ini berbeda dengan skema reguler yang datanya disiapkan pemerintah.
Pemerintah pun telah menetapkan pemenang lelang penawaran langsung pada Mei lalu. Pemenang lelang pertama adalah Konsorsium PT Cogen Nusantara Energi dan PT Hutama Wiranusa Energi di Blok Citarum. Kontrak gross split Blok Citarum telah diteken Juni lalu.
Kedua, Eni Indonesia Ltd yang memenangkan Blok East Ganal. Perusahaan asal Italia ini berhasil menyingkirkan Konsorsium AGRA IV - EnQuest Global Ltd.
(Baca: Empat dari Tujuh Blok Migas Laku Dilelang)
Pemenang ketiga adalah Lion Energy Limite di Blok East Seram. Keempat, Konsorsium Talisman West Bengara B.V - MOECO South Sumatra Co., Ltd yang berhasil memenangkan Blok Southeast Jambi.