Produksi Vale Indonesia Turun di Awal Tahun
PT Vale Indonesia Tbk mencatat adanya penurunan produksi nikel pada triwulan pertama tahun 2018 dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Penyebabnya adalah akivitas pemeliharaan.
CEO dan Presiden Direktur PT Vale Nico Kanter mengatakan produksi nikel di triwulan I tahun 2018 adalah 17.141 metrik ton (t). Padahal periode yang sama tahun lalu bisa memproduksi 17.224 metrik ton.
Selain itu, produksi di awal tahun ini lebih rendah daripada triwulan IV tahun 2017 yang bisa mencapai 19.313 metrik ton. “Ini disebabkan oleh adanya aktivitas pemeliharaan yang telah direncanakan,” kata dia berdasarkan keterangan resminya dikutip Selasa (17/4).
Adapun tahun ini, Vale menargetkan produksi sekitar 77.000 t. Target itu meningkat daripada realisasi produksi tahun lalu yang mencapai 76.807 metrik ton. Sedangkan penjualan tahun lalu bisa mencapai 77.643 metrik ton.
Tahun ini, Vale juga mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar US$95 juta. Jumlah itu naik daripada realisasi 2017 yang mencapai US$68 juta.
Dari total capex tahun ini, sekitar US$ 18 juta akan digunakan meningkatkan kuantitas produksi. Selebihnya untuk keberlanjutan operasional. Dana untuk belanja modal ini berasal dari kas internal perusahaan.
Hingga akhir 2017, posisi kas dan setara kas Vale mencapai US$ 221,70 juta. Jumlah itu meningkat daripada tahun sebelumnya yang hanya US$ 185,56 juta.
(Baca: Vale Gagal Dapat Mitra Bangun Smelter Di Sulawesi)
Sementara itu, tahun lalu, Vale mengalami kerugian sebesar US$ 15.3 juta. Salah satu penyebabnya adalah rendahnya harga nikel.