EMP Klaim Gas Bentu Akan Mulai Dipasok ke Pertamina Tahun 2019
EMP Bentu Limited akan mulai memasok gas bumi dari Blok Bentu di Riau ke PT Pertamina (Persero) mulai tahun 2019. Ini sesuai dengan Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) yang ditandatangani kedua belah pihak.
Berdasarkan keterangan resmi yang dikeluarkan PT Energi Mega Persada/EMP Tbk selaku induk usaha EMP Bentu Limited, dalam perjanjian yang ditandatangani 19 Januari 2018 di kantor Pertamina,pasokan gas itu akan berlangsung 2019 hingga 2021. Adapun volumenya sebesar 56 miliar kaki kubik gas (TBTU).
Direktur Utama EMP Imam P. Agustino mengatakan anak usahanya berencana memproduksi sekitar 50 juta kaki kubik gas per hari kepada Pertamina berdasarkan kontrak. “Akan mulai di awal tahun 2019,” kata dia berdasarkan keterangan resminya, Rabu (14/2).
Produksi kepada Pertamina ini merupakan tambahan dari rata-rata produksi yang mencapai 46 juta kaki kubik gas per hari. Produksi itu dialokasikan untuk PT Perusahaan Listrik Negara/PLN, PT Riau Andalan Pulp & Paper/RAPP, PD Tuah Sekata/PDTS, Pertamina untuk gas kota di Pekanbaru, Riau sepanjang tahun 2017.
Chief Financial Officer EMP Edoardus A. Windoe berharap penambahan produksi di Blok Bentu bisa mendongkrak kinerja perusahaan. Terutama bisa membuat kinerja keuangan perusahaan positif di masa mendatang.
Apalagi menurut Direktur Utama EMP Syailendra Bakrie, sepanjang 2017 blok Bentu telah berkontribusi sekitar 28% dari total produksi perusahaan tersebut. Untuk itu perusahaan berharap kontribusi dari blok Bentu itu bisa meningkat dua kali lipat di tahun 2019.
Blok Bentu saat ini dimiliki 100% dan dioperasikan oleh anak usaha EMP, EMP Bentu Limited. Pada 2017, rata-rata produksi blok itu sebesar 46 mmscfd. Sampai dengan kuartal III 2017, blok ini diestimasikan memiliki cadangan terbukti dan terukur (2P) sebesar 400 miliar kaki kubik (TCF) gas.
Klaim EMP disampaikan Pertamina. Dalam keterangannya 19 Januari 2018, Pertamina menyebutkan PJBG akan berlangsung selama empat tahun mulai bulan Oktober 2018 sampai Mei 2021, dengan total volume kontrak sebesar 56 triliun british thermal unit (TBTU).
(Baca: Pertamina Beli Gas EMP Bentu untuk Kebutuhan Kilang Dumai)
Namun, Chief Investor Relations EMP Herwin Wahyu Hidayat mengatakan sampai sekarang tidak ada pengunduran jadwal. “Sepengathuan saya memang tahun 2019 hingga 2021,” ujar dia.