PetroChina Incar Posisi Operator di Blok Kasuri
Perusahaan minyak dan gas bumi (migas) asal Tiongkok, PetroChina tengah mengincar blok Kasuri di Papua Barat. Perusahaan tersebut ingin menjadi operator di blok yang saat ini masih dioperatori perusahaan asal Malaysia, Genting Oil.
Vice President Supply Chain Management & Operation Support PetroChina Gusminar mengatakan perusahaannya masih melakukan pendekatan dengan Genting untuk bisa mengakuisisi hak kelola perusahaan asal Malaysia itu. Pembahasan ini sudah berlangsung sejak tahun lalu dan sudah masuk aspek komersial.
Hanya, besaran hak kelola belum ada keputusan. Harapannya tahun ini akuisisi itu bisa terlaksana. "Kami chip in di sana, presentasenya saya kurang tahu tapi mayoritas. Kami maunya menjadi operator," kata Gusminar di Jakarta, Rabu (10/1).
Ada beberapa alasan yang membuat pihaknya berkeinginan untuk mengakuisisi blok Kasuri. Salah satunya karena lokasi blok yang berada di kawasan timur Indonesia. Lokasi ini dinilai akan menjadi masa depan Indonesia.
Genting Oil memang sudah berusaha untuk melepas saham di Blok Kasuri sejak 2015 lalu. Perusahaan ini merasa risiko yang ada di blok migas tersebut cukup besar dan tidak mampu menanggungnya sendirian.
Rencana pengembangan lapangan (Plan of Development/PoD) blok Kasuri sudah mendapatkan restu dari Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar. “Saya sudah tanda tangan dan paraf,” kata dia di Jakarta, Senin (8/1).
Untuk informasi, Blok Kasuri merupakan salah satu dari 26 blok yang ditawarkan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral kepada investor pada 2006. Blok ini sudah dikelola oleh Genting Oil Kasuri Pte Ltd sejak 2008 namun sampai kini memang belum berproduksi.
(Baca: Arcandra Teken Persetujuan Pengembangan Blok Kasuri)
Blok Kasuri ini nantinya bisa menghasilkan gas sekitar 285 juta kaki kubik per hari (mmscfd). Pengeboran pertama mulai dilakukan pada 2013. Selain itu Genting menemukan cadangan gas baru dari 10 sumur eksplorasi tambahan. Blok Kasuri juga masuk dalam tiga proyek besar migas yang dapat berkontribusi menambah cadangan migas sebesar 3,5 triliun kaki kubik (TCF).