Saingi Pertamina, SPBU Vivo Jual BBM Setara Premium dan Pertalite
Bisnis Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Indonesia kedatangan pemain baru, setelah PT Vivo Energy Indonesia mendapatkan izin dari pemerintah. SPBU ini nantinya akan menjual Bahan Bakar setara Premium dan Pertalite yang dijual PT Pertamina (Persero).
Corporate Communication PT Vivo Energy Indonesia Maldi Al-Jufrie mengatakan SPBU yang ada di Cilangkap, Jakarta Timur akan menjual tiga jenis BBM yakni Revvo 88, Revvo 90 dan Revvo 92. Revvo 88 ini merupakan bahan bakar dengan kadar oktan 88. Kadar oktan ini sama dengan Premium.
Sedangkan Revvo 90 memiliki kadar oktan 90 setara dengan Pertalite yang dijual Pertamina. Adapun Revvo 92 memiliki kadar oktan 92 setara Pertamax. “Sementara baru itu yang dijual,” kata Maldi kepada Katadata, Selasa (24/10).
Harga yang dijual SPBU VIVO ini juga tidak berbeda jauh dengan PT Pertamina (Persero). Untuk Revvo 88, VIVO mematok harga Rp 6.550 per liter. Angka ini lebih mahal dari Premium yang dijual di luar Jawa, Madura, Bali (Jamali). Ini karena Premium di luar Jamali merupakan penugasan dari pemerintah. Namun, harga itu sama dengan yang di Jamali.
Adapun, untuk Revvo 90 dijual dengan harga Rp 7.500 per liter. Harga ini tidak jauh dengan harga Pertalite yang djual Pertamina. Sementara Revvo 92juga sama dengan harga perusahaan pelat merah itu yakni Rp 8.250 per liter.
Sejauh ini memang, SPBU VIVO di Cilangkap menurut Maldy hanya menjual tiga jenis bahan bakar itu. Namun, ke depan tidak menurut bahkan akan menjual Solar berkadar cetane 48. Seiring bertambahnya SPBU yang akan dibangun.
(Baca: Setelah Perusahaan Operator Ganti Nama, SPBU Vivo Siap Beroperasi)
Yang jelas setiap produk yang akan dijual di setiap titik SPBU harus sesuai kajian perusahaan. “Sekarang di Cilangkap hanya Revvo 88, 90, dan 92. Nanti misalnya buka di Menteng jualannya kadar cetane 53 dan oktan 95 saja, kemudian dimana lagi jual kadar cetane 48, oktan 88, dan 90,” ujar Maldi.
Pekan ini Vivo masih melakukan tes operasional SPBU pertamanya di Cilangkap, Jakarta Timur. Apabila tes berjalan baik maka akan segera beroperasi.
Di sisi lain, Maldi mengatakan pasokan BBM untuk SPBU VIVO saat ini memang masih impor. Langkah ini diambil karena kilang minyak milik VIVO masih dibangun.
Begitu pembangunan kilang selesai, maka tidak lagi menggunakan impor. “Ketika jadi, kami prioritaskan dari produksi kilang di Indonesia dulu,” ujar Maldi.