Aset Migas Anak Usaha Bakrie di Afrika Diminati Tiga Investor
PT Energi Mega Persada Tbk (EMP) sudah menerima tawaran dari beberapa perusahaan yang berminat membeli hak kelola Blok Buzi EPCC. Perusahaan yang teralifiliasi dengan Grup Bakrie ini memang berencana menjual hingga 75 persen hak kelola di blok tersebut karena ingin fokus berbisnis di Indonesia.
Chief Investor Relations EMP Herwin Wahyu Hidayat mengatakan, tiga perusahaan migas yang menyatakan minatnya merupakan operator blok-blok migas yang ada di Mozambik. "Dua dari Eropa, satu dari Asia,'' kata dia di Jakarta, Rabu (12/4). (Baca: Energi Mega Jual 50 Persen Hak Kelola Blok Buzi EPCC di Afrika)
Menurut Herwin, ketiga perusahaan tersebut sudah mulai mengevaluasi data migas Blok Buzi yang dibuka oleh EMP. Proses evaluasi ini penting sebelum mereka mengajukan surat penawaran pembelian hak kelola kepada EMP.
Namun, dia belum mengetahui porsi hak kelola yang diminati perusahaan tersebut. ''Tapi feeling saya mungkin mereka mau mayoritas, itu pun selama nilai yang ditawarkan menarik,'' kata dia.
Manajemen EMP tidak memasang target waktu proses penjualan hak kelola tersebut, termasuk waktu pengajuan surat penawaran dari para calon investor. Yang jelas, Herwin berharap proses itu bisa selesai secepatnya.
(Baca: Harga Minyak Rendah, Pendapatan Energi Mega Merosot 37 Persen)
Kandungan cadangan yang ada di Blok Buzi 100 persen adalah gas bumi. Cadangan gas terukur dan terbukti (2P) yang sudah tersertifikasi mencapai 283 miliar kaki kubik (bcf). Sementara potensi sumber daya gas yang belum terbukti hingga mencapai 13,4 triliun kaki kubik (tcf).
Saat ini status blok tersebut adalah blok eksplorasi. Blok Buzi merupakan blok migas satu-satunya yang dimiliki EMP yang ada di luar negeri. Perusahaan ini mengakuisisi blok tersebut pada Oktober 2013.
(Baca: Perusahaan Migas Bakrie Menunggak Gaji Karyawan)
Di blok ini, perusahaan terafiliasi Grup Bakrie ini bertindak sebagai operator yang mengempit 75 persen hak kelola. Sedangkan sisa hak kelola sebesar 25 persen dimiliki oleh perusahaan migas nasional Afrika yakni Empressa Nacional de Hidrocarbonetos (ENH).