Nicke Widyawati Tunjuk Lima CEO Baru Subholding Pertamina
Jajaran direksi Pertamina langsung melaksanakan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang digelar Jumat (12/6). Dalam rapat tersebut, Kementerian BUMN meminta jajaran direksi perusahaan melanjutkan transformasi bisnis subholding.
Direksi Pertamina pun langsung menunjuk pimpinan subholding perusahaan. Subholding merupakan bagian dari pembentukan induk usaha BUMN Migas.
1. Upstream Subholding yang operasionalnya diserahkan kepada PT Pertamina Hulu Energi.
2. Gas Subholding oleh PT Perusahaan Gas Negara
3. Refinery & Petrochemical Subholding oleh PT Kilang Pertamina Internasional.
4. Power & New Renewable Energy (NRE) Subholding oleh PT Pertamina Power Indonesia.
5. Commercial & Trading Subholding oleh PT Patra Niaga.
6. Shipping Company Subholding oleh PT Pertamina International Shipping.
Sesuai dengan Surat Keputusan No. SR-396/MBU/06/2020 tanggal 12 Juni 2020, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati langsung melantik pejabat masing-masing subholding pada Sabtu (13/6). Adapun jajaran pimpinan subholding tersebut yaitu:
- CEO Upstream Subholding: Budiman Parhusip.
- CEO Refinery & Petrochemical Subholding: Ignatius Tallulembang, didampingi Deputy CEO Budi Syarif Santoso.
- CEO Power &NRE Subholding: Heru Setiawan.
- CEO Commercial & Trading Subholding: Mas'ud Khamid.
- CEO Shipping Company: Erry Widiastono
(Baca: Dirut Pertamina Tak Diganti, Erick Thohir: Bu Nicke Pilihan Terbaik)
Beberapa CEO subholding merupakan mantan Direksi Pertamina, yaitu Ignatius Tallulembang dan Mas'ud Khamid. Sedangkan Dharmawan H.Samsu serta Basuki Trikora Putra yang juga pernah menjabat sebagai direksi perusahaan mendapatkan tugas baru sebagai Komisaris Utama pada subholding.
Nicke mengatakan pembentukan Holding BUMN Migas, lima subholding dan satu shipping company merupakan langkah strategis Pertamina. Pasalnya, inisiatif itu bertujuan agar perusahaan bisa beradaptasi dengan perubahan ke depan sehingga bisa bergerak lebih lincah, cepat, serta fokus mengembangkan bisnis yang lebih luas dan agresif.
Menurut Nicke, transformasi yang dilakukan saat ini untuk menyiapkan lini bisnis Pertamina berkembang dan mandiri. Saat ini, lingkup bisnis Pertamina sangat luas dengan tantangan dan kompetisi yang berbeda serta memiliki kekhususan risiko masing-masing.
"Dengan subholding ini, setiap bisnis nantinya dapat bergerak lebih cepat dan lincah untuk pengembangan kapabilitas kelas dunia dan pertumbuhan skala bisnis yang akan menunjang Pertamina menjadi perusahan global energi dengan nilai pasar US$ 100 miliar,” kata Nicke.
Vice Presdien Corporate Communication Fajriyah Usman mengungkapkan bahwa acara pelantikan yang dilaksanakan pada hari Sabtu (13/6) itu dihadiri 36 pejabat. Proses pelantikan dijalankan dengan memanfaatkan teknologi digital melalui konferensi video sebagai bagian dari ketaatan perusahaan terhadap protokol Covid 19.
Lebih lanjut, dia mengatakan, pada struktur manajemen subholding, Pertamina konsisten menempatkan direksi dari sejumlah pekerja karir yang relatif muda dan berkualitas tinggi. "Diharapkan menjadi new energy dan sebagai upaya perusahaan mempersiapkan pemimpin masa depan," ujar Fajriyah.
Selain itu, komposisi manajemen juga diperkuat dengan profesional eksternal yang berpengalaman dan diharapkan banyak melaksanakan new breakthrough untuk pertumbuhan bisnis ke depan. "Beberapa wanita juga berada diantara direksi subholding tersebut," katanya.