Sepanjang 2020, Tim PDKB PLN Selamatkan Rp 253,6 miliar

Tim Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) PLN tahun ini menyelamatkan 300 gigawatt hour (GWh) dalam pemeliharaan jaringan listrik tanpa pemadaman. Jumlah ini setara Rp 253,6 miliar.
Ketua Komisi PDKB PLN Bima Putra Jaya menyebut kegiatan pemeliharaan tanpa padam tersebut dilakukan baik di tegangan tinggi maupun tegangan menengah. “Capaiannya tidak kurang dari 4800 titik,” ujar dia secara virtual, Rabu (23/12).
Tim tersebut merupakan pasukan elite PLN yang terlatih melakukan pemeliharaan, perbaikan, penggantian isolator dan konduktor maupun komponen lainnya tanpa pemadaman.
Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengatakan mandat utama perusahaan adalah menjaga keandalan listrik tanpa padam. Pekerjaan PDKB merupakan jantung utama perusahaan dalam melayani pelanggan.
Ia mengapresiasi kinerja PDKB yang terus menjaga keandalan listrik di seluruh wilayah Indonesia. "Apresiasi kami dan rasa hormat kami kepada seluruh PDKB PLN," ujarnya.
Untuk meningkatkan layanan pelanggan, Zulkifli menyebut perusahaan sedang mengembangkan digitalisasi, baik untuk sistem transmisi maupun distribusi. Dengan begitu, harapannya tidak ada lagi pemadaman karena perbaikan jaringan.
PDKB akan menjadi model bisnis baru yang memiliki nilai jual untuk mendukung transformasi PLN. Tim ini akan menjadi pelopor layanan tanpa padam. "Sehingga perlu dikembangkan menjadi tenaga profesional dan memiliki daya saing di kancah internasional," kata Zulkifli.
Direktur Human Capital and Management PLN Syofvi Felienty Roekman mengungkapkan tim tersebut sangat berpotensi untuk menjadi unit bisnis baru PLN. Kader PDKB diharapkan mempunyai daya saing untuk berkontribusi ke mancanegara. "Ada 922 personel PDKB tegangan menengah, 372 personel tegangan tinggi dan 90 personel tegangan ekstra tinggi," ujarnya.
Pandemi, Penjualan PLN Disjaya Minus
Penjualan listrik PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya (PLN Disjaya) turun akibat pandemi Covid-19. Kondisi ini dipicu kebijakan pembatasan aktivitas masyarakat untuk mencegah penyebaran virus corona.
General Manager PLN Disjaya Doddy B Pangaribuan menyampaikan penjualan listrik hingga November 2020 minus 4,58%. Padahal, perusahaan awalnya menargetkan pertumbuhan listrik di tahun ini tumbuh sekitar 4%. "Realiasasinya jauh panggang dari api. Apa yang kami inginkan malah sekarang minus," ujarnya kemarin.
Pada April 2020, ketika pandemi corona mulai melanda Indonesia, PLN Disjaya merancang business continuity planning (BCP). Rencana tersebut memproyeksikan tiga skenario pertumbuhan. Untuk skenario optimistis minus 10%, moderat minus 15%, dan pesimis 18%.
Penurunan pertumbuhan listrik dapat tertahan di minus 4%, menurut Doddy, karena stimulus dari pemerintah dan PLN pusat. PLN Disjaya juga bekerja sama dengan pemerintah provinsi dan Satgas Covid-19 untuk menyediakan keandalan lsitrik lebih baik.