Pacu Investasi Blok Mahakam, Pertamina Tunggu Insentif Kemenkeu
Persetujuan insentif penambahan bagi hasil atau split untuk Blok Mahakam tinggal menanti restu Kementerian Keuangan. Menteri ESDM Arifin Tasrif telah menyetujui permintaan yang diajukan oleh Pertamina Hulu Mahakam alias PHM dalam mengelola blok migas itu.
General Manager PHM Agus Amperianto mengatakan insentif tersebut cukup penting bagi perusahaan saat ini. PHM bakal menggenjot investasi untuk menahan laju penurunan produksi dan menjaga lifting migas nasional setelah mendapat persetujuan insentif dari pemerintah.
Pada tahun ini, produksi migas Blok Mahakam diproyeksi menurun. Selain itu kondisi lapangan di blok tersebut saat ini telah berumur tua. "Apabila insentif sudah diperoleh melalui persetujuan Menteri ESDM dan Menteri Keuangan, maka Mahakam akan terus melakukan investasi di sektor hulu," ujarnya kepada Katadata.co.id, Jumat (8/1).
Dalam Rencana Kerja dan Anggaran (WP&B) tahun 2021 yang telah disusun PHM. Perusahaan pada tahun ini menargetkan produksi gas sebesar 485 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD). Sedangkan target produksi minyak dan lifting sebesar 22 ribu barel per hari (BOPD).
"Kami optimis akan dapatkan dan mudah-mudahan akan bisa meningkat lagi dari aktivitas kami," ujarnya.
Selain itu, PHM juga bakal mengebor sebanyak 73 sumur pengembangan dan pengeboran dua sumur eksplorasi. Kemudian pengerjaan 54 sumur Workover dan 4150 sumur Well Services.
Bila dibandingkan tahun lalu, aktivitas pengeboran pada tahun ini mengalami penurunan. Tahun lalu, pengeboran dapat mencapai 79 sumur pengembangan dan 1 sumur eksplorasi, dengan 75 sumur workover.
Penurunan ini disebabkan oleh faktor keekonomian sumur dalam harga minyak yang anjlok di masa pandemi. Kondisi ini mempengaruhi Blok Mahakam seperti produktivitas tenaga kerja dan penurunan kecepatan proses terkait dengan perizinan, engineering, konstruksi, manufaktur, logistik, dan lifting minyak.
Menurut Agus, PHM akan terus memantau perkembangan situasi global, terutama pandemi Covid-19, harga minyak mentah dunia, serta nilai tukar rupiah terhadap dolar. "Serta memastikan kondisi kesehatan pekerja, seraya terus berupaya menjaga produksi migas porsi Mahakam dapat tercapai sesuai target RKAP / WP&B," ujarnya.
Menteri Arifin Tasrif mengungkapkan insentif untuk Blok Mahakam telah disetujui Kementerian ESDM. Meski demikian, proses persetujuan masih menunggu penyelarasan dengan Kementerian terkait lainnya yakni Kementerian Keuangan. "Dari sektor ESDM kemarin Blok Mahakam sudah kami approval," ujar Arifin, Kamis kemarin.