SKK Migas Targetkan Lapangan Merakes Berproduksi Kuartal II-2021
Lapangan Merakes, yang dikerjakan oleh ENI East Sepinggan Ltd, akan berproduksi atau onstream pada kuartal 2 tahun 2021. Pengerjaan proyek ini sebelumnya sempat tertunda karena pandemi Covid-19.
Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno mengatakan operator terus berusaha mengejar keterlambatan proyek. “Saat ini progres pekerjaannya mencapai 88,5%. Hanya 1,5% lebih lambat dari target,” kata Julius berdasarkan keterangan tertulis, Jumat (19/2).
Untuk tahun ini, lapangan yang berada di cekungan Kutai, lepas pantai Kalimantan Timur itu akan menghasilkan produksi gas sebesar 345 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD). Produksinya akan mencapai puncak pada 2022 menjadi 368 juta standar kaki kubik per hari.
Gas dari lapangan ini nantinya akan dialirkan ke Kilang LNG Bontang. Pembangunannya telah berjalan sejak 2019 dengan menelan investasi sebesar US$ 1,3 miliar atau sekitar Rp 18,2 triliun.
SKK Migas menilai kinerja keselamatan kerja, kesehatan, dan lindungan lingkungan (K3LL) proyek Merakes cukup baik. Hingga lima Februari 2021, terdapat 1,03 juta jam kerja tanpa kecelakaan (zero accident).
Realisasi Proyek Hulu Migas
Sepanjang Januari hingga Februari 2021, SKK Migas telah berhasil menyelesaikan dua dari 12 proyek hulu migas yang ditargetkan onstream pada tahun 2021. “Ini memberi kami keyakinan proyek-proyek lain dapat direalisasikan tepat waktu,” kata Julius.
Proyek onstream tersebut yang pertama adalah Lapangan KLD oleh PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Onshore West Java (ONWJ). Produksinya pada bulan lalu sebesar 16 juta standar kaki kubik per hari.
Yang kedua adalah proyek gas South Mahakam Gas Supply to RU-V (Refinery Unit V Balikpapan). Pasokan gas dari Bontang dialihkan ke RU-V sebesar 50 juta standar kaki kubik per hari.
SKK Migas dan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) sedang mempercepat realisasi proyek dari target 2022 menjadi 2021. “Saya tidak berjanji tapi berusaha agar ada percepatan seperti tahun lalu,” ucapnya.
Sebagai informasi, pada tahun lalu SKK Migas merealisasikan 15 proyek dari target 12 proyek. Namun, ada satu proyek yang terhambat. Untuk tahun ini, targetnya ada 12 proyek hulu migas dengan investasi US$ 1,7 miliar atau sekitar Rp 23,8 triliun.
Usaha percepatan, harapannya dapat terlaksana karena saat ini harga minyak membaik. Kondisi tersebut dapat membuat keekonomian kegiatan usaha hulu migas pulih.
Pada Januari 2021, harga rata-rata minyak mentah dunia mencapai US$ 55 per barel. Masuk ke bulan ini, angkanya melonjak hingga menyentuh USS$ 63 per barel.
Kenaikannya dipicu dari sentimen positif vaksin Covid-19 dan negara pengekspor minyak alias OPEC menahan produksinya. Realisasi harga minyak mentah tersebut lebih tinggi dari target anggaran pendapatan dan belanja negara tahun ini yang berada di angka US$ 45 per barel.