Bersiap Kelola Blok Rokan, Pertamina-TGI Kerja Sama Pengangkutan Gas

Image title
6 Agustus 2021, 19:09
blok rokan, pertamina, pertamina hulu rokan,
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi.

Pertamina terus bersiap untuk mengelola Blok Rokan. Pertamina Hulu Rokan (PHR) baru saja menandatangani perjanjian pengangkutan gas bumi (PPG) dengan PT Transportasi Gas Indonesia (TGI) pada Jumat (6/8).

Dengan perjanjian ini, TGI akan memberikan jasa pengangkutan gas melalui pipa transmisi kepada PHR selaku operator Blok Rokan mulai 9 Agustus, dengan volume gas 170 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).

Gas tersebut bersumber dari Blok Corridor yang dikelola oleh ConocoPhillips dan Blok Jambi Merang yang dikelola oleh PHE Jambi Merang di Sumatera Selatan.

"Kerja sama ini dilakukan guna memastikan pengangkutan gas untuk Blok Rokan dapat berjalan dengan lancar tanpa gangguan operasional," kata Direktur Utama PHR, Jaffee Arizona Suardin, dalam keterangan tertulis, Jumat (6/8).

Jaffe menambahkan bahwa sebagai mitra, PHR berharap TGI mengutamakan HSSE (Health Safety Security Environment). Terlebih lagi dalam kondisi pandemi Covid-19. "Kami mengharapkan usaha ekstra dari TGI, karena keselamatan setiap individu sangat berharga,” ujarnya.

Direktur Utama TGI Gamal Imam Santoso, menyampaikan bahwa TGI merupakan bagian dari group PT Perusahan Gas Negara (PGN) yang juga merupakan Subholding Gas Pertamina. TGI berdiri pada 2002 dengan pemegang saham saat ini terdiri dari PGN dan Transasia Pipeline Company Pvt. Ltd. selaku mitra strategis.

"TGI memiliki dan mengoperasikan dua ruas pipa transmisi 28 inci, yaitu Grissik-Duri sepanjang 536 km dan Grissik-Batas Negara Singapura sepanjang 468 km dengan hak khusus pengangkutan gas bumi melalui pipa yang telah diperpanjang oleh BPH Migas untuk kedua ruas pipa tersebut,” kata Gamal.

TGI telah memberikan jasa pengangkutan gas bumi untuk Blok Rokan sejak 2002. Selain dengan PHR, secara total TGI melayani jasa pengangkutan gas untuk 16 PPG yang mendukung produksi minyak, kilang, kelistrikan, industri, hingga jaringan gas rumah tangga dan pelanggan kecil (jargas) melalui ruas pipa Grissik-Duri dan Grissik-Batas Negara Singapura.

Melalui kegiatan usaha tersebut TGI dapat memberikan pemasukan kepada negara dalam bentuk pajak dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) kurang lebih Rp 3,8 triliun sejak beroperasi.

Kendala Alih Kelola Blok Rokan

Pengelolaan blok migas terbesar di Indonesia akan segera berpindah ke tangan Pertamina. Namun Chevron menyatakan proses alih kelola ini menghadapi sejumlah kendala. Padahal Chevron telah mempersiapkan terminasi dan alih kelola sejak 2019.

Salah satu kendala terbesar yaitu pandemi Covid-19 dan cakupan luas wilayah Blok Rokan yang cukup besar. Managing Director Chevron IndoAsia Business Unit & President Director CPI Albert Simanjuntak mengatakan pihaknya harus melakukan pemeriksaan fisik pada 113 ribu aset yang tersebar di daerah Blok Rokan.

"Harus diperiksa bersama-sama dengan SKK Migas, Kemenkeu, dan Kementerian ESDM sementara kita juga harus menjaga setiap orang yang terlibat, puji Tuhan semua berjalan dengan lancar," kata Albert.

Kerja sama dan kolaborasi dengan SKK Migas dan PHR sangat penting dalam mengatasi berbagai persoalan tersebut. Dia pun berharap proses alih kelola ke PHR selaku operator berikutnya dapat rampung sebelum 9 Agustus 2021.

Meski proses alih kelola tak mudah, Chevron berhasil mengebor sumur yang ke-100 di blok ini, termasuk di antaranya 11 sumur konversi. Pengeboran telah dimulai sejak akhir Desember 2020 dengan menggunakan satu rig dan terus bertambah menjadi delapan rig.

Albert mengatakan bahwa Chevron akan terus menambah jumlah sumur yang dibor hingga hari terakhirnya sebagai operator Blok Rokan pada 8 Agustus 2021.

Reporter: Verda Nano Setiawan

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...