Freeport Gandeng AKR Corporindo Percepat Proyek Smelter Tembaga Gresik
PT Freeport Indonesia dan PT Berlian Manyar Sejahtera (BMS) menjalin kerja sama penggunaan infrastruktur pada pelabuhan laut Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated and Industrial Port Estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur.
Dengan kerja sama ini, BMS, operator Pelabuhan Laut JIIPE yang terafiliasi dengan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), memberikan hak eksklusif kepada Freeport untuk menggunakan dan mengakses infrastruktur miliknya, untuk mendukung pembangunan dan pengoperasian smelter tembaga dan kilang logam mulia di JIIPE.
Untuk itu, BMS akan membangun struktur dermaga untuk Freeport, yang terdiri dari jetty, piers, trestle, bridge, dan seawater intake building pada area reklamasi yang telah selesai dibangun. BMS juga harus mengoperasikan dermaga Freeport untuk menangani semua kapal untuk kebutuhan proyek smelter.
"Kami bekerja sama untuk memastikan penyelesaian proyek PTFI tepat waktu dan kelancaran operasi komersilnya," kata Direktur Utama AKRA, Haryanto Adikoesoemo, dalam keterangan tertulis, Senin (6/9).
Menurut dia, konektivitas merupakan salah satu kekuatan kompetitif KEK JIIPE. Pelabuhan JIIPE merupakan yang terdalam di Jawa Timur dengan draft -16 LWS, memiliki 4 dermaga multifungsi dengan tambatan 6.200 meter.
Pelabuhan ini diklaim mampu melayani kapal-kapal besar dengan muatan lebih dari 100.000 tonase bobot mati (deadweight tonnage/DWT). Akses laut yang dilengkapi dengan akses jalan tol dan kereta api menghubungkan JIIPE dengan pasar internasional dan domestik.
Haryanto menyatakan bahwa selain kerja sama ini, pihaknya telah mengambil langkah besar lainnya dalam mempererat hubungan antara JIIPE dan Freeport Indonesia.
Sebelumnya, Freeport Indonesia pada 27 Agustus 2021 juga telah menandatangani perjanjian sewa tanah selama 80 tahun untuk pembangunan smelter tembaga dan pemurnian logam mulia serta infrastruktur pendukung dan fasilitas terkait di KEK JIIPE.
KEK JIIPE Gresik, Jawa Timur merupakan perusahaan patungan antara AKRA dan PELINDO III dan merupakan salah satu Kemitraan Pemerintah-Swasta di Indonesia. JIIPE dibangun di lahan dengan luas total 3.000 ha, terdiri dari kawasan industri 1.761 ha, pelabuhan dalam 400 ha, dan kawasan hunian modern seluas 800 ha.
Sebagai informasi, perjanjian Pembangunan dan Penggunaan Infrastruktur BMS-Freeport ditandatangani pada 3 September 2021 oleh Direktur Utama BMS I Putu Sukadana dan Direktur Keuangan BMS Dewi Djunaidi dengan Direktur Utama Freeport Tony Wenas. Adapun perjanjian tersebut berlaku untuk jangka waktu 40 tahun.