PAM Mineral Gaet Kontraktor Celebes Adhi demi Genjot Produksi Nikel

Image title
14 September 2021, 11:54
pam mineral, nikel, pertambangan
PT PAM MIneral Tbk.
PT PAM Mineral menggandeng PT Celebes Adhi Perkasa untuk penambangan nikel di Desa Laroenai, Sulawesi Tengah.

PT PAM Mineral Tbk menggandeng PT Celebes Adhi Perkasa sebagai kontraktor untuk penambangan nikel di Desa Laroenai, Bungku Pesisir, Sulawesi Tengah. Dengan kerja sama ini, perusahaan berharap target produksi 1,8 juta metrik ton bijih nikel pada semester II tahun ini, sesuai rencana kerja anggaran biaya (RKAB), dapat terpenuhi.

"Langkah penunjukan Celebes Adhi Perkasa sebagai kontraktor tambang untuk pelaksanaan penambangan di PAM Mineral adalah bagian dari strategi untuk meningkatkan produksi," kata Direktur Utama PAM Mineral Ruddy Tjanaka dalam siaran pers, Selasa (14/9).

Perbaikan infrastruktur seperti renovasi mes, sarana laboratorium, dan beberapa sarana pendukung lainnya di tambang PAM Mineral sudah berjalan. Meski begitu, masih terdapat sejumlah area yang belum dilakukan penambangan dari total izin yang dimiliki PAM Mineral.

Sesuai Surat Keputusan Bupati Morowali Nomor 540.3/SK.004/DESDM/II/2012, PAM Mineral memiliki area potensi nikel seluas 198 hektare (ha) dari izin usaha pertambangan (IUP)-nya. Seluruh area tersebut telah dieksplorasi pada bagian yang sudah dibuka (land clearing), namun belum dilakukan penambangan seluruhnya.

Dari area yang sudah dieksplorasi, tertambang seluas 47 ha. Area yang belum ditambang dari IUP tersebut seluas 120 ha. Untuk area yang telah direklamasi secara total seluas 5 ha yang terdiri dari area utara 3 ha dan area selatan 2 ha. Area yang belum dilakukan proses reklamasi seluas 10 ha.

Perusahaan tambang ini optimistis target penjualan pada 2021 dapat terpenuhi dengan adanya dukungan kontraktor Celebes Adhi Perkasa. Kebutuhan produk nikel kadar rendah untuk mendukung industri baterai dan kondisi cuaca yang semakin membaik karena curah hujan sudah berkurang.

Ruddy optimis dengan prospek bisnis pertambangan mineral nikel yang dijalankan perusahaan saat ini. "Hal ini disebabkan semakin terbukanya pasar untuk nikel kadar rendah (low grade) karena adanya beberapa industri pengolahan nikel (smelter) yang memiliki teknologi pengolahan nikel kadar rendah," katanya.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...