ESDM Buka Tender Proyek Cisem Mulai November, Berlangsung Empat Bulan
Kementerian ESDM akhirnya membuka tender terbuka untuk pembangunan proyek transmisi pipa gas ruas Cirebon-Semarang (Proyek Cisem) mulai bulan ini. Adapun proses tender akan berlangsung sekitar tiga hingga empat bulan.
Direktur Perencanaan dan Pengembangan Infrastruktur Minyak dan Gas Bumi Noor Arifin Muhammad mengatakan saat ini pihaknya tengah menunggu persiapan kelengkapan untuk lelang. Pelaksanaan lelang adalah UKPBJ KESDM di bawah Biro Umum Kementerian ESDM.
"Kurang lebih tiga sampai empat bulan karena lelang design and build. Dimulai dalam November ini," kata dia kepada Katadata.co.id, Kamis (4/11).
Untuk diketahui, pelaksanan kegiatan ini akan menggunakan skema layanan pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi Rancang dan Bangun (Design and Build) dengan Kontrak Tahun Jamak (Multiyears Contract).
Pelaksanaan kegiatan proyek ini sendiri dimulai pada Tahun Anggaran 2022 dengan nilai proyek sebesar Rp 1,14 triliun. Lingkup pekerjaan akan dimulai dari pembangunan Pipa Transmisi Gas Ruas Semarang-Batang sepanjang kurang lebih 62 kilometer (km).
Seperti diketahui, Kementerian ESDM memutuskan untuk melanjutkan pembangunan proyek Cisem dengan menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Meski begitu, keputusan tersebut ditentang oleh regulator di sektor hilir periode sebelumnya.
Bahkan proyek ini sudah dimasukkan dalam RAPBN 2022 yang sempat dibahas dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VII DPR beberapa waktu lalu. Berdasarkan data paparan, proyek Cisem ini nantinya terbagi ke dalam dua tahun anggaran.
Satu ruas pada tahun anggaran (TA) 2022 untuk membangun tahap Semarang-Batang ± 84 km dengan anggaran Rp 1 triliun, dan TA 2023 untuk membangun tahap Batang-Cirebon sepanjang ±153 km dengan anggaran Rp 1,89 triliun.
Sebelumnya Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyatakan untuk mengambil alih proyek Cisem. Hal itu diketahui dari beredarnya surat yang yang ditujukan untuk BPH Migas.
Dalam surat bernomor T-133/MG.04/MEM.M/2021 tertanggal 1 April 2021 yang diterima Katadata.co.id, Menteri ESDM diketahui meminta agar proyek pipa gas Cisem digarap dengan dana APBN.
Pasalnya, menurut Arifin penetapan calon pemenang lelang urutan kedua yakni PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) dengan syarat dan ketentuan keekonomian yang sama pada saat lelang tahun 2006 berpotensi membuat proyek tidak akan terlaksana.
Ini karena, volume pasokan dan kebutuhan gas yang disyaratkan keekonomian proyek tidak dapat dipenuhi. Kedua, terjadinya gagal bangun dalam hal tidak terdapat penyesuaian syarat dan ketentuan (terms and conditions) sesuai dengan kondisi sekarang.
Selain itu, keputusan ini juga untuk mendukung pelaksanaan Perpres Nomor 79 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Kendal-Semarang-Salatiga-Demak-Grobogan, Kawasan Purworejo-Wonosobo-Magelang-Temanggung, dan Kawasan Brebes-Tegal-Pemalang.