ESDM: Keran Investasi Energi Fosil akan Mengering Seiring Transisi EBT

Image title
8 Desember 2021, 15:32
ebt, transisi energi, investasi, bahan bakar fosil, energi fosil,
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/hp.
Petugas merawat panel surya yang terpasang di atap Gedung Direktorat Jenderal (Dirjen) Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (EDSM), Jakarta, Senin (24/5/2021).

Pemerintah menyadari sumber daya alam khususnya fosil yang dimiliki Indonesia masih sangat besar. Namun di sisi lain pengembangan untuk energi ini di masa mendatang akan semakin sulit karena tuntutan dunia untuk bertransisi ke penggunaan energi baru terbarukan (EBT) yang semakin kencang.

Direktur Konservasi Energi Kementerian ESDM Luh Nyoman Puspa Dewi menyadari konsumsi energi di Indonesia saat ini masih didominasi oleh fosil. Namun seiring transisi ke EBT keran investasi untuk energi fosil akan tertutup.

Oleh karena itu Indonesia dinilai harus bijak dalam mengonsumsi sumber energi fosil. "Tak ada lagi dukungan investasi untuk fosil. Artinya kita harus bijak gunakan fosil yang masih ada melalui proses teknologi yang lebih bersih," kata dia dalam diskusi Indonesia menuju Net Zero Emission 2060, Rabu (8/12).

Presiden Joko Widodo sendiri saat ini juga cukup serius dalam mendorong transisi energi. Mengingat pada 2030 mendatang ada pekerjaan besar untuk mencapai penurunan emisi sebesar 314 juta ton CO2. Sementara hingga 2021, realisasi penurunan emisi baru mencapai 69 juta ton CO2.

Artinya pemerintah masih terus berupaya untuk menurunkan emisi ini. Emisi sektor energi pada 2020 sekitar 580 juta ton CO2. Mendekati tahun 2030 terdapat emisi mencapai 695 juta ton CO2 dan ada penurunan tajam menjadi 642 juta ton CO2.

Adapun puncak emisi diperkirakan terjadi pada 2039 sebesar 706 juta ton CO2. Emisi berkurang secara signifikan setelah 2040 mengikuti selesainya kontrak pembangkit fosil.

Pada 2060 mendatang pemerintah mempunyai target 100% penggunaan energi terbarukan. Namun dari sisi industri dan transportasi masih akan tetap menyisakan emisi. "Pada 2060 masih menyisakan 401 juta ton CO2 dari sisi permintaan," katanya.

Anggota Komisi VII DPR Maman Abdurrahman menilai transisi energi di Indonesia tak boleh meninggalkan sumber energi fosil yang dimiliki. Dia menilai Indonesia tak bisa begitu saja langsung lompat dengan menggunakan sumber energi terbarukan dengan meninggalkan energi fosil.

"Kita saat ini sedang gunakan fosil fuel. Bensin pertamax minyak gas dan batu bara hidangan itu ada di depan mata lalu tiba-tiba ada tawaran untuk masuk menuju net zero emission yang dianggap lebih ramah lingkungan," katanya.

Menurut Maman transisi energi pada 2060 harus dijadikan sebagai proses transisi tanpa harus menyianyiakan sumber daya fosil yang cukup banyak. Pihaknya pun saat ini tengah menyiapkan langkah optimal untuk dapat memanfaatkan fosil fuel hingga 2060 mendatang.

"Fosil fuel masih banyak batu bara masih banyak minyak masih banyak tapi kita gak bisa memakainya karena sudah dibatasi," ujarnya.

Reporter: Verda Nano Setiawan

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...