Pertamina Temukan Cadangan Minyak Baru di Wilayah Jambi
Pertamina EP Regional Sumatera mengumumkan temuan minyak pada sumur eksplorasi Sungai Gelam Timur-001 (SGET-001) yang berada di sekitar Field Jambi, Kabupaten Muaro Jambi. Sumur ini terletak kurang lebih 8 km dari fasilitas produksi eksisting SP GS-02 dan 14 km dari fasilitas produksi SP Ketaling.
Direktur Utama PT Pertamina Hulu Rokan sebagai Regional Sumatera Subholding Upstream Pertamina, Jaffee Arizon Suardin mengatakan seluruh upaya ini merupakan wujud komitmen Pertamina dalam meningkatkan cadangan dan produksi migas di Sumatera dan mendukung pencapaian target produksi migas nasional.
Temuan minyak diperoleh melalui uji kandungan lapisan (Drill Stem Test/DST) pertama (DST#1) yang dilakukan pada reservoir sandstone Formasi Air Benakat pada interval 1.622-1.624 meter (mMD). Sumber daya minyak ditemukan dengan laju aliran sebesar 434 barel per hari (bph) dan dan gas 0.18 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
Selanjutnya, menurut Jaffe, pihaknya akan melakukan DST kedua (DST#2) pada interval 1.491-1.495 meter (mMD) di Formasi Air Benakat.
“Selain capaian temuan sumber daya tersebut, Sumur SGET-001 diselesaikan lebih cepat dari jadwal dengan realisasi biaya di bawah target. Mudah-mudahan capaian tersebut bisa dipertahankan sampai rig release,” kata Jaffe dalam keterangan tertulis, Jumat (14/1).
Menurut dia, pengeboran sumur SGET-001 dilaksanakan dengan memperhatikan aspek HSSE dan menerapkan protokol Covid-19 secara ketat. Temuan cadangan ini diharapkan menjadi pemantik bagi pekerja Pertamina di Regional Sumatera untuk terus berupaya menemukan cadangan-cadangan migas baru.
Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagsel Anggono Mahendrawan mengapresiasi upaya Pertamina yang berhasil menemukan cadangan-cadangan migas di semua wilayah kerja hulu migas, khususnya di wilayah Sumatera Bagian Selatan.
Capaian ini dinilai dapat menjadi motivasi semua pihak, baik Pemerintah maupun masyarakat setempat untuk mendukung industri hulu migas dalam mencari cadangan. “Kita wajib optimis bahwa tujuan bersama akan dapat diwujudkan, penemuan ini harus dapat membangkitkan semangat kita bersama, karena kemajuan industri hulu migas juga kemajuan kita semua,” kata Anggono.
Sebelumnya, Pertamina Hulu Mahakam (PHM) juga berhasil menemukan cadangan migas baru melalui pengeboran sumur eksplorasi Manpatu-1x (MPT-1x) di Wilayah Kerja (WK) Mahakam. Penemuan cadangan ini merupakan yang pertama pada 2022.
Sumur MPT-1x merupakan sumur eksplorasi PHM yang ditajak pada 20 Oktober 2021 dengan kedalaman 4.188 mMD (meter kedalaman terukur). Sumur tersebut memiliki target pada Formasi Mentawir dan Formasi Tanjung Batu. Struktural Manpatu memiliki sumber daya P50 84,81 BCF (miliar kaki kubik) gas dan 2,4 MMBO (juta barel minyak).
Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman mengatakan, SKK Migas sudah menyetujui dilakukan Uji Kandungan Lapisan (UKL) pada dua interval, yaitu uji pertama (DST-1) pada Formasi Batupasir Mentawir (kedalaman 3.630 mMD), dan uji kedua (DST-2) pada Formasi Batupasir Tanjung Batu (kedalaman 2.240 mMD).
“Saat ini sudah dilakukan UKL pada DST-1, di mana hasilnya terbukti dapat mengeluarkan hidrokarbon berupa minyak dan gas, dengan rate terukur 600 barel minyak per hari (bph) dan 15 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD). Operasi UKL masih berlangsung untuk terus melihat kemampuan reservoir dari bagian Delta Mahakam ini,” kata Fatar.
Dengan penemuan cadangan migas pada awal 2022 ini, SKK Migas semakin optimis kinerja hulu migas akan semakin baik dan mampu memenuhi target lifting pada 2022.
"Meskipun sumur eksplorasi, tapi semangat insentif yang diberikan oleh pemerintah kepada PHM mulai menunjukkan bukti nyata setelah selama lebih kurang 10 tahun tidak ditemukan cadangan migas yang signifikan di WK Mahakam,” ujar Fatar.