Rusia Kena Sanksi Banyak Negara, Siapa Pembeli Minyaknya Saat Ini?
Beberapa negara telah menjatuhkan sanksi terhadap minyak Rusia setelah Vladimir Putin memerintahkan invasi ke Ukraina. Australia, Inggris, dan Kanada, mengikuti langkah Amerika Serikat (AS) menyetop impor minyak dari negara itu.
Sementara itu sekutu Amerika lainnya, Uni Eropa, tak mampu mencapai suara bulat untuk menjatuhkan sanksi terhadap pasokan minyak dan gas Rusia yang masing-masing menyumbang 27% dan 40% dari total kebutuhan kawasan.
Menteri Luar Negeri Irlandia, Simon Coveney, mengatakan UE harus meningkatkan sanksi terhadap Rusia di sektor energi, khususnya minyak dan batu bara.
"Melihat sejauh mana kehancuran di Ukraina saat ini, sangat sulit untuk menyatakan kita tidak meningkatkan sanksi terhadap Rusia di sektor energi," kata Coveney seperti dikutip dari Reuters pada Rabu (23/3).
Negara-negara Baltik termasuk Lithuania menilai embargo di sekror energi sebagai langkah logis, "Kita harus membicarakan sanksi terhadap Rusia di sektor energi, karena minyak adalah pendapatan terbesar bagi Rusia," kata Menteri Luar Negeri Lithuania, Gabrielius Landsbergis.
Namun Jerman dan Belanda memperingatkan agar tidak bertindak terlalu cepat karena harga energi yang terlampau tinggi di Eropa. Perdana Menteri Belanda Mark Rutte mengatakan bahwa UE tidak dapat begitu saja lepas dari pasokan energi Rusia.
"Terlalu banyak kilang di bagian timur dan barat Eropa masih sepenuhnya bergantung pada minyak Rusia dan bahkan lebih buruk dengan gas," ujarnya.
Meski demikian dia sepakat bahwa UE harus menghilangkan ketergantungan dari pasokan energi Rusia. "Kita harus melakukannya secepat mungkin, tapi kita tidak bisa melakukannya besok," tambahnya.
Hungaria juga menentang larangan impor energi Rusia, sementara Bulgaria mengatakan akan mencari pengecualian jika larangan tersebut disetujui.
Tiga pedagang energi terbesar dunia, Vitol, Gunvor, dan Trafigura menyatakan telah menghentikan pembelian spot minyak Rusia, tetapi masih melanjutkan pembelian yang terikat kontrak jangka panjang.
Trafigura memperkirakan minyak mentah dan produk Rusia yang hilang sejauh ini antara 2-2,5 juta barel per hari (bph). Vitol dan Gunvor mengatakan penurunan itu sulit untuk dihitung, tetapi memperkirakan kekurangannya melebihi lebih dari 3 juta bph.
Pekan lalu data awal menunjukkan bahwa impor minyak mentah Rusia turun sekitar 0,5 juta bph. Konsultan komoditas FGE memperkirakan pasokan yang hilang dari Rusia dapat mencapai 1,5-2 juta bph per hari ini dan minggu depan.
Sementara itu Rystad Energy menyebutkan bahwa keberangkatan kargo minyak mentah dari pelabuhan barat utama Rusia turun setidaknya 1,5 juta bph sejak invasi, dan tidak ada laporan keberangkatan sejak 12 Maret.
Di luar Uni Eropa, Cina dan India, yang telah menolak untuk mengkritik invasi Rusia ke Ukraina, terus membeli minyak Rusia, serta Turki, yang berusaha menjadi penengah konflik Ukraina dan Rusia.
Berikut adalah negara/perusahaan energi yang masih membeli minyak mentah Rusia hingga saat ini:
- Bulgaria
Kilang Neftochim Burgas milik Lukoil (Rusia), 60% minyak dari Rusia. - Jerman
Kilang Miro milik Rosneft (24%), 14% minyak dari Rusia.
Kilang PCK Schwedt milik Rosneft (54%), masih menerima minyak Rusia melalui pipa Druzhba.
Kilang Leuna di Jerman Timur milik TotalEnergies juga memasok minyak mentah Rusia melalui pipa Druzhba. - Yunani
Kilang Hellenic Petroleum, penyulingan minyak terbesar di Yunani mengandalkan minyak mentah Rusia sekitar 15% dari total pasokan. - Italia
Kilang Isab yang dimiliki Litasco SA yang dikendalikan Lukoil yang berbasis di Swiss memproses minyak mentah Rusia dan non-Rusia. - Hungaria
Grup minyak Hungaria yang mengoperasikan tiga kilang di Hungaria, Slovakia, dan Kroasia, masih memasok minyak dari Rusia melalui pipa Druzhba. Hungaria menentang sanksi terhadap minyak dan gas Rusia. - Polandia
Perusahaan energi terbesar terbesar di Polandia, PKN Orlen, masih membeli minyak dari Rusia untuk kilangnya di Lithuania, Polandia, dan Republik Ceko, namun tengah mempersiapkan penghentian total. - India
Petroleum Hindustan dan Indian Oil masing-masing membeli minyak sebanyak 2 juta barel dan 3 juta barel untuk pengiriman Mei.
Negara/perusahaan energi yang telah berhenti membeli minyak Rusia:
- BP (Inggris) telah meninggalkan sahamnya di Rosneft.
- ENEO (Jepang) telah setop membeli minyak Rusia namun masih ada kargo yang telah ditandatangani sebelumnya akan tiba pada April.
- ENI (Italia), yang 30% sahamnya dikuasai pemerintah Italia telah menangguhkan pembelian.
- Equinor (Norwegia).