Sektor Migas Terdongkrak Blok Andaman, Ini 7 Blok Migas Terbesar RI

Muhamad Fajar Riyandanu
22 Juli 2022, 06:41
blok migas, blok andaman, blok rokan, blok mahakam
Pertamina Hulu Energi
Blok migas

Industri Minyak dan Gas Bumi (Migas) nasional digadang-gadang kembali menggeliat pasca-temuan sumber daya migas di Blok Andaman, di perairan Aceh. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) optimistis penemuan ini berpotensi menjadi yang terbesar di dunia.

Direktur Jenderal Migas Tutuka Ariadji menyampaikan, potensi sumber daya gas bumi di Blok Andaman Aceh sekitar enam triliun kaki kubik (TFC) untuk tiap blok. Sedangkan di lokasi itu, ada tiga blok yang dikembangkan, yakni:

  1. Andaman I yang dikelola oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Mubadala Petroleum
  2. Andaman II oleh KKKS Primier Oil
  3. Andaman III yang saat ini baru akan dieksplorasi oleh KKKS Repsol Andaman B.V di Sumur Rencong-1X, di dasar laut sedalam 1.100 meter di Perairan Selat Malaka

Sebelum adanya penemuan Block Andaman Aceh, Indonesia pernah dikenal sebagai negara penghasil gas bumi terbesar di dunia, yakni pada 1978. Saat itu, total produksinya 11,2 juta meter kubik.

Jumlah tersebut bertambah dengan dibukanya beberapa blok migas.

Indonesia bahkan menempati posisi tertinggi di Asia dan keenam di dunia terkait produksi gas alam pada 2000. Total produksi saat itu 70,5 juta meter kubik per tahun.

Selain gas, Indonesia pernah menjadi produsen minyak mentah terbesar, yakni ketika masa bonanza minyak atau boom oil. Kala itu, produksi minyak di Tanah Air 1,68 juta barel per hari.

Sebagai perbandingan, berikut daftar wilayah kerja migas terbesar di Indonesia:

1. Blok Masela, Maluku

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyebutkan, cadangan gas di Blok Masela tersisa empat triliun kaki kubik (TCF) ketika kontrak Inpex dan Shell berakhir pada 2055.

Blok Masela rencananya mulai berproduksi pada 2027. SKK Migas menargetkan produksi gas Blok Masela berupa Liquefied Natural Gas (LNG) sebesar 9,5 MTPA dan gas pipa 150 MMSCFD.

2. Blok Mahakam, Kalimantan Timur

Ini merupakan salah satu blok penghasil migas terbesar di Indonesia. Pertamina Hulu Indonesia memperkirakan, cadangan minyak dan gas di Blok Mahakam bisa diproduksi hingga 20 tahun mendatang.

Cadangan minyak mencapai 57 juta barel minyak (Million Barel Oil/MMBO) dan gas 4,9 triliun standar kaki kubik (Triliun Standard Cubic Feet/TSCF). Ini dengan upside potensial gas 756,95 Bscfg dan minyak 12,6 MMBLS.

Saat ini, produksi minyak Blok Mahakam 40,77 MBOPD dan gas 1.282 MMSCFD. Secara kumulatif, blok ini diprediksi dapat memproduksi minyak 1,124 miliar barel dan gas 19,17 BSCFG hingga akhir tahun.

Produksi minyak Blok Mahakam mencapai puncaknya pada 1977, yakni 230 KBOPD. Sedangkan puncak produksi gas pada 2009 sebesar 2,8 BSCFD.

Blok Mahakam dikelola oleh Pertamina pada 2018, setelah kontrak Total EP Indonesia berakhir pada 31 Desember 2017. Perusahaan asal Prancis ini sudah mengeruk cadangan migas Mahakam sejak 1967.

2. Blok Natuna, Riau

KKKS Premier Oil Natuna Sea B.V melakukan pengeboran sumur eksplorasi dengan dua kaki pada 2014, yang menyasar potensi hidrokarbon di struktur SL-1 dan struktur KL-1.

Data SKK Migas per September menunjukkan, daya produksi minyak di Laut Natuna Utara 17.449 barel per hari. Sedangkan produksi gas 394 juta standar kaki kubik per hari.

Cadangan gas bumi di Laut Natuna Utara bisa mencapai puluhan trillion cubic feet (TFC). Potensi terbesar berasal dari Blok East Natuna yakni 46 TFC.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...