Ingin Hambat Ekspor Minyak Rusia, Pejabat AS Akan Datangi Indonesia

Image title
6 Agustus 2022, 13:34
minyak, harga minyak, minyak rusia
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Ilustrasi, pekerja melakukan inspeksi terhadap Unit Boiler Package kilang refinery development master plan (RDMP) Balikpapan, Kalimantan Timur.

Seorang pejabat senior Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Amerika Serikat (AS) dilaporkan akan mengunjungi Indonesia dan Singapura awal pekan depan untuk berbicara mengenai potensi pembatasan harga minyak Rusia.

Kunjungan pejabat senior ini, merupakan salah satu rencana AS menanggapi invasi Rusia atas Ukraina, serta rencana pembelian minyak Rusia dari sejumlah negara, termasuk Indonesia.

Mengutip financialpost.com, Jumat (5/8), Asisten Menteri Keuangan AS untuk Pendanaan Teroris dan Kejahatan Keuangan Elizabeth Rosenberg, direncanakan akan datang ke Jakarta pada Senin (7/8). Kunjungannya akan berlangsung selama dua hari, hingga Selasa (8/8), dan kemudian akan bertolak ke Singapura.

Rosenberg berencana bertemu dengan beberapa pejabat pemerintah Indonesia, untuk membahas tanggapan Indonesia terhadap perang di Ukraina. Selain itu, ia akan mendiskusikan potensi pembatasan harga minyak Rusia di pasar global.

Pada Mei lalu, Rosenberg sudah mengunjungi India dan melakukan pembicaraan dengan pejabat yang berwenang, untuk menjaga agar pembelian minyak Rusia oleh India tidak meningkat.

Pembatasan harga minyak Rusia ini, merupakan salah satu langkah AS "mengisolasi" Rusia dari pasar global. AS dilaporkan khawatir, mengingat sejumlah negara mengimpor minyak dari Rusia dengan jumlah yang besar, karena harganya yang relatif lebih murah. Salah satunya adalah, India.

Pembelian minyak dari Rusia ini, dikhawatirkan akan memperpanjang perang di Ukraina. Sebab, minyak menjadi salah satu "mesin uang" untuk mendanai invasi ke Ukraina.

Sebelumnya, Menteri Keuangan AS Janet Yellen telah mempromosikan batasan jumlah penyulingan, dan pedagang yang dapat membeli minyak mentah Rusia. Yellen sendiri telah mengunjungi Indonesia bulan lalu, dan secara aktif melobi para mitra dagangnya tentang proposal tersebut.

Seperti diketahui, perusahaan minyak milik Indonesia, PT Pertamina, sempat membuka wacana membeli minyak mentah dari Rusia untuk memenuhi kebutuhan BBM dalam negeri pada bulan Maret lalu. Alasan Pertamina mempertimbangkan untuk membeli minyak dari Rusia adalah, karena harganya murah.

Rencana pembelian minyak dari Rusia ini, mengikuti jejak sejumlah perusahaan minyak asal India dan China, yang sudah terlebih dahulu memutuskan membeli minyak Rusia.

Pada Maret lalu, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menyebutkan, pembelian minyak mentah dari Rusia rencananya akan dilakukan secara business to business (B-to-B), untuk mencegah timbulnya persoalan politis.

Meski demikian, wacana pembelian minyak dari Rusia ini masih sebatas pembicaraan terkait potensinya saja, belum masuk pada langkah konkret perencanaan. Penyebabnya, karena stok bahan bakar minyak (BBM) di kilang-kilang milik Pertamina masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan nasional.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...